LISTRIK STATIS
Muatan Listrik
Tinjauan mengenai
konsep kelistrikan dilandasi dari pembicaraan mengenai listrik statik. Sesuai
dengan namanya, listrik statik merupakan kajian mengenai kelistrikan yang
mempelajari muatan listrik yang dalam keadaan diam.
Telah lama orang
memperhatikan fenomena sebuah benda yang dapat menarik benda-benda tertentu.
“Keajaiban” yang semula dianggap sebagai sihir ini kemudian terbukti bahwa ada
suatu kejadian fisis yang berkaitan dengan adanya gejala kelistrikan.
Gejala kelistrikan
statik baru dipelajari secara intensif oleh Dufay (pada tahun 1700-an) dimana
ia berhasil menunjukkan ada dua jenis gejala, yaitu gejala listrik dapat
menimbulkan efek tarik-menarik pada benda tertentu dan gejala listrik dapat
menimbulkan efek tolak-menolak. Pada perkembangan selanjutnya didefinisikan bahwa
ada dua jenis muatan listrik: muatan positif dan muatan negatif. Jika jumlah
muatan positif lebih besar dari jumlah muatan negatif maka benda tersebut
dinamakan bermuatan positif jika sebaliknya maka benda bermuatan negatif.
Sedangkan bila jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif, benda
tersebut tidak bermuatan atau netral.
Sepanjang
pertengahan abad 19, para ilmuwan mencoba meningkatkan penggunaan mutan listrik
itu, antara lain dengan mengembangkan mesin uap, yang ditemukan oleh James Watt
(1736-1819), yang memicu revolusi industri, di mana satuan daya listrik
menggunakan namanya, watt. Penemuan demi penemuan terus berlangsung. Salah satu
yang terpenting adalah telegraf oleh Thomas Alva Edison, yang kemudian juga
menemukan lampu pijar.
Saat ini, sekitar
empat abad sejak pemikiran mengenai listrik dimulai, pemanfaatan energi listrik
telah menyentuh pada hampir semua sisi kehidupan manusia. Alat-alat elektronik,
telekomunikasi, transportasi, yang semua digerakkan oleh listrik, menjadi tak
terbayangkan jika seandainya listrik elektrostatis dan elektromagnetis tak
pernah ditemukan. Kita tentu banyak berhutang pada ilmuwan-ilmuwan itu. Tapi
kadang-kadang kita tak menyadari bagaimana kerja keras mereka telah
menghasilkan sesuatu yang manfaatnya
dirasakan berbagai lapisan masyarakat sepanjang zaman.
Gambar 1. Perpindahan elektron
Meskipun terdapat dua jenis muatan (positif dan negatif), namun sesungguhnya kita tidak dapat membedakan benda yang mana yang bermuatan negatif atau positif. Dua jenis muatan ini tidaklah seperti jenis laki-laki dan perempuan yang mudah dibedakan dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi, gelas/kaca yang digosok dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif, sedangkan jika digosok dengan kain wol maka akan bermuatan negatif. Dengan demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain sutra, maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain wol, maka ia kita sebut bermuatan negatif.
Gaya Coulomb
antara Dua buah Muatan
Sesuai dengan
namanya, gaya Coulomb a dalah jenis gaya di alam yag ditemukan oleh Charles
Augustin de Coulomb, seorang ahli fisika bangsa Prancis. Gaya Coulomb
sebenarnya merupakan salah satu contoh gaya alamiah. Hingga saat ini di alam
ditemukan adanya empat gaya alamiah, yaitu:
1) Gaya
gravitasi, bekerja pada semua partikel, antara lain berfungsi menjaga setiap
benda langit berada pada orbitnya.
2) Gaya
elektromagnetik, bekerja di antara partikel bermuatan, antara lain berfungsi
mengikat atom-atom dan molekul-molekul dalam benda. Gaya Coulomb merupakan
contoh gaya elektromagnetik.
3) Gaya
lemah (week force), terjadi pada peluruhan radio aktif.
4)
Gaya kuat (strong force), berfungsi
menjaga neutron-neutron dan proton-proton berada bersamasama dalam sebuah inti
atom.
Percobaan Coulomb
sebenarnya menyelediki gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua “muatan
titik” atau partikel bermuatan yaitu gaya antar benda bermuatan yang ukurannya
jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak antara keduanya. Masalah yang
diselidiki oleh Coulomb adalah masalah gaya interaksi elektrostatika. Sehingga
gaya Coulomb sering disebut gaya elektrostatika. Dari hasil
penyelidikannya ia mengemukakan Hukum Coulomb bahwa besar gaya antara dua
muatan listrik q1 dan
q2 yang terpisah dengan jarak r, sebanding dengan
besar muatan yang berinterkasi serta sebanding dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan. Secara matematis dapat ditulis:
Untuk membuat rumusan ini menjadi eksak, artinya mengubah tanda sebanding (~) dengan tanda =, maka diperlukan sebuah konstanta, katakanlah k sehingga besar gaya antara kedua muatan titik tersebut adalah :
F = besar gaya Coulomb (N)
q1 dan q2 = muatan
listrik yang berinterkasi (coulomb, C)
r =
jarak antara muatan
k
= 9 x 109 N m2
C-2
ɛ0 =
permitivitas dalam ruang vakum = 8,85 x 10-12 C2 N-1
m-2
Berikut adalah gambar interaksi antara dua
muatan sejenis (baik sama-sama positif maupun
sama-sama negatif) dan dua muatan
berlainan.
Gambar 2. Vektor gaya Coulomb
Arah gaya pada
masing-masing muatan selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan
tersebut. Jika kedua muatan tersebut sejenis maka muatan tersebut saling tolak
menolak dimana q1 ditolak oleh q2 dengan
gaya F12
seperti
pada gambar begitu pula q2 ditolak oleh q1 dengan
gaya F21.
Jika kedua muatan tersebut berlainan jenis maka muatan-muatan tersebut akan
tarik menarik. Muatan q1 ditarik oleh q2 dengan
gaya F12
,
begitu pula q2 ditarik oleh q1 dengan
gaya F21. Dalam menggambar vektor
gaya Coulomb perlu diperhatikan tiga hal berikut:
·
Muatan sejenis tolak menolak, arah vektor
gaya bertolak belakang;
·
Muatan tak sejenis tarik-menarik, arah vektor
gaya saling mendekati
·
Vektor gaya Coulomb F terletak pada garis
hubung kedua muatan.
MEDAN LISTRIK
A. Kuat Medan Listrik
Medan listrik merupakan salah satu besaran
listrik yang memiliki kaitan dengan interaksi Coulomb. Medan listrik merupakan
suatu besaran fisis yang memiliki nilai pada setiap titik dalam ruang. Konsep
medan memungkinkan kita memandang sebuah muatan listrik q sebagai sumber yang
memancarkan pengaruh listrik ke segala arah. Pengaruh listrik ini dinamakan
medan (field). Medan listrik ini akan mempengaruhi muatan listrik lain q’
(muatan uji) yang berada di sekitarnya, berupa tarikan atau tolakan, bergantung
dari jenis muatannya. Dengan kata lain muatan q’ akan mengalami gaya Coulomb.
Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan di mana pengaruh listrik masih
berpengaruh pada muatan lain. Kuat medan listrik di suatu titik sejauh r dari
muatan q adalah :
r = jarak titik terhadap muatan sumber (q), satuam m
q = muatan sumber, satuan C
E = besar kuat
medan listrik, satuan N/C
k
= 9 x 109
N m2 C-2
B. Arah Medan Listrik
Arah gaya Coulomb yang bekerja pada muatan
uji q2
yang
ditempatkan pada medan medan listrik dari muatan sumber q bergantung pada jenis
masing-masing muatan. Para ahli fisika sepakat bahwa arah medan listrik pada
suatu tempat sebagai arah gaya yang dihasilkan terhadap muatan positif.
Gambar 3. Arah kuat medan listrik untuk muatan positif dan negatif
Gambar 4. Garis gaya medan listrik muatan positif dan muatan negatif
Dengan mencermati sifat-sifat dari garis
gaya medan listrik maka kita akan mendapatkan tiga karakteristik garis-garis
gaya medan tersebut sebagai berikut.
1.
Garis gaya medan listrik tidak pernah
berpotongan satu dengan yang lainnya.
2.
Garis-garis gaya medan listrik selalu
mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif dan radial ke dalam menuju
muatan negatif.
3.
Tempat dimana garis-garis gaya medan
listrik rapat menunjukkan medan listrik yang kuat; sebaliknya tempat dimana
garis-garis gaya medan listrik merenggang menunjukkan medan listrik yang lemah.
Selain hal di
atas, penting untuk diperhatikan bahwa setiap muatan listrik selalu
menghasilkan garis gaya listrik yang senantiasa menuju kepada muatan yang lebih
negatif. Oleh karenanya kuat medan listrik di alam senantiasa memberi pengaruh
kepad muatanmuatan lainnya termasuk terhadap muatan listrik yang ada dalam
tubuh kita. Jika kekuatan medan listrik (dan juga kuat medan elektromagnet)
melebihi ambang batas dapat membahayakan kesehatan manusia. Rekomendasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1987 menyebutkan bahwa kuat medan
listrik di bawah 104 V/m
atau 104 N/C tidak membahayakan
manusia. Sebagai contoh, medan listrik di sekitar rangkaian listrik 120V AC
tidak membahayakan karena kekuatannya hanya 10-2 N/C;
demikian juga medan elektromagnetik permukaan bumi yang hanya 102 N/C.
Tetapi tabung gambar televisi (105N/C)
sudah berada di luar ambang batas aman, dan sangat mungkin memberi dampak
negatif terhadap jaringan tubuh kita.
Referensi :
Nama: Baehaqi Mu'in
BalasHapusKelas: X TKR1
tugas sudah diselesaikan
Nama:Rian malsi Pratama
BalasHapuskelas:X TKR3
Rian Apriliansyah
BalasHapusXtp2
Pazri
BalasHapusX TKR 4