Rabu, 17 Februari 2021

 

KOLOID

(Part 1)

 

Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen.

Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase pendispersi (pelarut) dan fase terdispersi (terlarut).

Perbedaan larutan, Suspensi dan Koloid

1.      Partikel dalam koloid sering lebih besar dari partikel zat terlarut dalam suatu larutan.

2.      Larutan adalah benar-benar homogen dibandingkan dengan koloid, yang juga bisa menjadi campuran heterogen.

3.      Campuran koloid tampak buram atau transparan, tetapi larutan adalah transparan.

4.      Suspensi merupakan campuran heterogen, namun koloid bisa homogen atau heterogen.

5.      Perbedaan utama antara suspensi dan koloid adalah diameter partikel yang tersebar; partikel dalam suspensi lebih besar dari partikel dalam koloid.

6.      Partikel dalam suspensi dapat menetap di bawah pengaruh gravitasi, jika terganggu. Namun partikel dalam koloid tidak menetap dalam kondisi normal. Namun, dengan kekuatan tambahan endapan dapat diperoleh, seperti di sentrifugasi.

7.      Partikel dalam suspensi tidak bisa melewati kertas saring, namun partikel koloid bisa.

8.      Koloid dapat menghamburkan cahaya, dan suspensi tidak memancarkan cahaya. Oleh karena itu, koloid bisa buram atau tembus, tapi suspensi buram.

 

Jenis-Jenis Koloid

Karena sistem koloid dibentuk dari campuran zat dengan terlarut dan pelarut, terdapat berbagai macam jenis koloid. Jenis-jenis koloid ini dikelompokkan berdasarkan zat yang terdispersi dan yang mendispersinya.

1.      Sol

Sol merupakan salah satu jenis koloid yang merupakan zat padat. Zat padat ini kemudian terdispersi dan berubah menjadi zat cair. Contoh dari koloid jenis sol ini adalah sol detergen, sol sabun, air sungai, tinta, dan cat.

2.      Emulsi

Emulsi merupakan salah satu jenis koloid yang berasal dari partikel zat cair. Partikel zat cair ini kemudian terdispersi menjadi zat cair lain. Dalam kasus ini, kedua zat cair tersebut (pendispersi dan terdispersi) tidak dapat saling melarutkan. Contoh dari emulsi adalah minyak ikan, susu, santan, dan mayonnaise.

3.      Aerosol

Aerosol merupakan jenis koloid yang zat terdispersinya berupa cairan atau disebut sebagai aerosol cair. Sedangkan cat pendispersinya adalah gas. Contoh dari aerosol yang terdispersi cair adalah awan dan kabut. Aerosol juga memiliki zat terdispersi padat yang dinamakan aerosol padat. Contoh dari aerosolpadat ini adalah debu dan asap yang ada di udara.

4.      Buih

Buih merupakan jenis koloid yang merupakan partikel gas. Zat partikel gas ini kemudian terdispersi menjadi zat cair. Buih yang menjadi zat cair ini contohnya bisa dilihat di beberapa kosmetik, alat pemadam kebakaran.  Koloid buih cair ini juga dapat terlihat pada proses pengolahan bijih logam. Selain buih cair,juga terdapat buih padat. Buih ini merupakan hasil disperse gas yang berubah menjadi padat. Contohnya adalah batu apung, Styrofoam, dan juga spons.

5.      Gel

Gel merupakan jenis koloid yang bersifat setengah padat atau kaku dan setengah cair. Contoh dari koloid yang berbentuk gel ini adalah agar-agar dan lem.

Berikut bagan hubungan fase pendispersi dan fase terdispersi


Tulisan ini diambil dan diolah berdasarkan referensi:

http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/sistem-koloid.pdf

https://usaha321.net/perbedaan-larutan-koloid-dan-suspensi.html

https://belajargiat.id/koloid/jenis/

3 komentar:

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...