KOLOID
(Part 1)
Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen.
Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase pendispersi (pelarut)
dan fase terdispersi (terlarut).
Perbedaan larutan, Suspensi
dan Koloid
1.
Partikel
dalam koloid sering lebih besar dari partikel zat terlarut dalam suatu larutan.
2.
Larutan
adalah benar-benar homogen dibandingkan dengan koloid, yang juga bisa menjadi
campuran heterogen.
3.
Campuran
koloid tampak buram atau transparan, tetapi larutan adalah transparan.
4.
Suspensi
merupakan campuran heterogen, namun koloid bisa homogen atau heterogen.
5.
Perbedaan
utama antara suspensi dan koloid adalah diameter partikel yang tersebar;
partikel dalam suspensi lebih besar dari partikel dalam koloid.
6.
Partikel
dalam suspensi dapat menetap di bawah pengaruh gravitasi, jika terganggu. Namun
partikel dalam koloid tidak menetap dalam kondisi normal. Namun, dengan
kekuatan tambahan endapan dapat diperoleh, seperti di sentrifugasi.
7.
Partikel
dalam suspensi tidak bisa melewati kertas saring, namun partikel koloid bisa.
8.
Koloid
dapat menghamburkan cahaya, dan suspensi tidak memancarkan cahaya. Oleh karena
itu, koloid bisa buram atau tembus, tapi suspensi buram.
Jenis-Jenis Koloid
Karena sistem koloid dibentuk dari campuran zat dengan terlarut dan
pelarut, terdapat berbagai macam jenis koloid. Jenis-jenis koloid ini
dikelompokkan berdasarkan zat yang terdispersi dan yang mendispersinya.
1. Sol
Sol merupakan salah satu jenis koloid yang
merupakan zat padat. Zat padat ini kemudian terdispersi dan berubah menjadi zat
cair. Contoh dari koloid jenis sol ini adalah sol detergen, sol sabun, air
sungai, tinta, dan cat.
2. Emulsi
Emulsi merupakan salah satu jenis koloid yang
berasal dari partikel zat cair. Partikel zat cair ini kemudian terdispersi
menjadi zat cair lain. Dalam kasus ini, kedua zat cair tersebut (pendispersi
dan terdispersi) tidak dapat saling melarutkan. Contoh dari emulsi adalah minyak
ikan, susu, santan, dan mayonnaise.
3. Aerosol
Aerosol merupakan jenis koloid yang zat
terdispersinya berupa cairan atau disebut sebagai aerosol cair. Sedangkan cat pendispersinya adalah gas.
Contoh dari aerosol yang terdispersi cair adalah awan dan kabut. Aerosol juga
memiliki zat terdispersi padat yang dinamakan aerosol padat. Contoh dari
aerosolpadat ini adalah debu dan asap yang ada di udara.
4. Buih
Buih merupakan jenis koloid yang merupakan
partikel gas. Zat partikel gas ini kemudian terdispersi menjadi zat cair. Buih
yang menjadi zat cair ini contohnya bisa dilihat di beberapa kosmetik, alat
pemadam kebakaran. Koloid buih cair ini
juga dapat terlihat pada proses pengolahan bijih logam. Selain buih cair,juga
terdapat buih padat. Buih ini merupakan hasil disperse gas yang berubah menjadi
padat. Contohnya adalah batu apung, Styrofoam, dan juga spons.
5. Gel
Gel merupakan jenis koloid yang bersifat
setengah padat atau kaku dan setengah cair. Contoh dari koloid yang berbentuk
gel ini adalah agar-agar dan lem.
Berikut bagan hubungan fase pendispersi dan fase terdispersi
Tulisan ini diambil dan diolah berdasarkan referensi:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/sistem-koloid.pdf
https://usaha321.net/perbedaan-larutan-koloid-dan-suspensi.html
https://belajargiat.id/koloid/jenis/
Nama: Baehaqi Mu'in
BalasHapusKelas: X TKR1
Alhamdulillah sudah selesai
Revaldo GUSTAMI
BalasHapusXTP1
Rian Apriliansyah
BalasHapusXtp2