Rabu, 03 Februari 2021

SUHU DAN KALOR

(Part 2)

 

Apa yang terjadi jika anda memanaskan suatu benda?

Atom-atom dalam benda tersebut akan bergerak lebih cepat. Jika kecepatan atom bertambah, maka energi kinetiknya pun bertambah sehingga Jumlah energi kinetik seluruh atom yang membentuk benda/zat dikenal sebagai Energi Termal benda/zat.

Kalor adalah transfer energi termal dari satu benda/zat ke benda/zat lain.

Kalor merupakan salah satu bentuk energi; oleh karenanya kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Kalor dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Sebuah benda yang dipanaskan (diberi kalor) maka benda tersebut akan mengalami kenaikan suhu. Semakin banyak kalor yang diserap atau diterima oleh suatu benda, semakin besar pula kenaikan suhunya.

Kalor dan Perubahan Wujud

Zat tersusun atas atom-atom yang saling berinteraksi. Susunan dan gerakan atom pada setiap zat berbeda bergantung karakteristiknya. Gerakan atom mempengaruhi energi kinetik zat tersebut. Sedangkan Energi kinetik atom berubah, maka suhu zat pun berubah, ikatan antar atom pun akan berubah, sehingga zat pun dapat berubah wujud.

Perubahan Wujud

Saat menyerap kalor, suatu zat bukan hanya dapat meningkat suhunya, melainkan dapat pula berubah wujud. Perubahan wujud dapat terjadi dalam beberapa jenis yakni : Membeku dan mencair, Menguap dan mengembum, Menyublim dan mendeposisi.

Proses perubahan wujud untuk air di gambarkan dalam gambar di bawah ini!

Pada proses mencair (melebur), menguap, dan menyublim, zat membutuhkan sejumlah kalor, yang artinya ada perpindahan kalor dari lingkungan kepada zat dan kalor itu sendiri digunakan untuk merubah wujud dari padat menjadi cair, atau dari cair menjadi gas, atau dari padat menjadi gas. Pada proses membeku, mengembun, dan mendeposit, zat melepaskan sejumlah kalor, yang artinya ada perpindahan kalor dari zat kepada lingkungan pada saat terjadinya perubahan wujud.

Kalor yang digunakan suatu zat untuk berubah wujud dinamakan kalor laten. Kalor laten itu sendiri terdiri dari kalor lebur (kalor beku) dan kalor didih (kalor uap).

Perpindahan Kalor

Kalor dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor pada suatu benda dapat berpindah dari suatu benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya rendah. Fenomena perpindahan kalor ini dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada saat memasak, api yang mengenai bagian dasar panci akan menyebar ke seluruh bagian permukaan panci dan bahan makanan yang ada di dalamnya. Contoh lainnya yaitu kalor (panas) matahari yang sampai ke permukaan bumi.

Berbicara mengenai perpindahan kalor, maka setidaknya ada tiga cara kalor dapat berpindah. Pertama, kalor dapat berpindah secara konduksi, yaitu proses perpindahan kalor melalui suatu zat perantara tanpa disertai perpindahan bagian-bagian dari zat itu. Kedua, perpindahan kalor secara konveksi, yaitu proses perpindahan kalor melalui suatu zat disertai perpindahan zat tersebut. Ketiga, perpindahan kalor secara radiasi, yaitu perpindahan kalor tanpa perpindahan zat perantara. Banyaknya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh suatu benda bergantung dari sifat bendanya, yaitu kapasitas kalor suatu benda dan kalor jenis benda tersebut. 


Tulisan ini diambil dan diolah dari sumber :

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/198108122005011-AGUS_FANY_CHANDRA_W/Suhu_dan_Kalor_[Compatibility_Mode].pdf http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_6_%28Suhu_dan_Kalor%29_KD_Fisika.pdf


5 komentar:

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...