Minyak Bumi
(Bagian
II)
Oleh : Hery Sudrajat, S.T.
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak
bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah antiklinal baik di darat maupun
di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang mencapai kedalaman 3 km atau lebih. Di
Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang
terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat
di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan
bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun telah dieksploitasi
selama hampir 2 abad, ternyata baru 30 cekungan yang telah dieksploitasi dan
umumnya berada di wilayah barat Indonesia.
Sementara itu, 30 cekungan lagi di wilayah Timur Indonesia belum dieksploitasi. Minyak mentah yang baru dihasilkan masih berupa campuran dan belum dapat dimanfaatkan dan harus dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan tersebut pada prinsipnya adalah memisahkan (memurnikan) komponen-komponen penyusun minyak bumi. Proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi dilakukan di pabrik kilang minyak (refineries).
Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan distilasi.
a. Desalting
Minyak
mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat
mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting
atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur
minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air.
Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah
ditambah dengan asam dan basa.
Proses
desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah
tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah
mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas
untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam
menara fraksinasi (menara distilasi).
b. Destilasi
Setelah
zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan distilasi
(penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan campuran
berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran
tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang
berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon yang mendidih
pada trayek suhu tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau menara
distilasi. Dalam menara distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu
yang mempunyai sejumlah sungkup gelembung udara (bubble caps).
Proses
dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah yang telah
dipanaskan sampai suhu 350ºC ke dalam menara distilasi. Di dalam menara
sebagian minyak akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian
uap akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain.
Uap yang tidak mencair akan akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair
sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di
atasnya. Selanjutnya, akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan
titik didihnya.
Jadi
uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat
pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik didihnya
lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan di bagian atas.
Berikut
ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar
maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia.
Setelah minyak mentah mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya, seperti proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
a. Reforming adalah suatu proses peningkatan mutu bensin dengan
merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus menjadi bercabang, dengan menggunakan katalis
b. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks
c. Treating adalah suatu proses penghilangan pengotor pada minyak bumi
Tahap-tahap treating
sebagai berikut
Cooper sweetening
yaitu proses menghilangkan pengotor yang berbau tidak sedap.
Acid treatment yaitu proses menghilangkan lumpur.
Desulfuring yaitu proses menghilangkan unsur belerang. Dalam
bahan bakar, unsur belerang harus dihilangkan karena pada proses pembakaran
bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida belerang (SOx) yang dapat
menyebabkan hujan asam
d. Blending, yaitu proses penambahan zat aditif
Contoh: Penambahan TEL (tetra
ethyl lead) pada bensin
Bahan
Bakar Minyak
Bensin
merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan.
Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi sangat sedikit. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu dilakukan proses cracking terhadap
senyawa hidrokarbon rantai panjang
1. Bensin
Bensin adalah campuran
isomer-isomer heptana (C7 H16) dan oktana (C8
H18). Nama lain bensin adalah petrol atau gasolin
a. Bilangan Oktan
Bilangan
oktan merupakan suatu bilangan yang menyatakan kualitas bensin. Makin besar
bilangan oktan suatu bensin maka kualitasnya semakin baik yang berarti
pembakaran di dalam mesin dapat berlangsung sempurna. Bensin yang tersusun oleh
hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya kurang baik. Hal ini karena
bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan (knocking atau ketukan)
tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar sangat hebat dan menimbulkan
panas yang terlalu tinggi. Apabila hal tersebut terjadi, mesin akan cepat rusak
Pengunaan
TEL pada bensin sangat diperlukan karena dapat mengurangi getaran pada mesin
sehingga akan menambah keamanan si pemakai. Namun di samping kenyamanan ini,
ternyata TEL dalam bensin ini dapat menimbulkan masalah yang sangat serius bagi
kesejahteraan umat manusia. Hal ini dikarenakan pada proses pembakaran bahan
bakar, partikel-partikel timah hitam (dari TEL) dibebaskan dan diembuskan ke
udara sehingga udara tercemar oleh partikel-partikel timah hitam.
Partikel-partikel timah hitam yang terhirup oleh kita sewktu bernapas dapat
menimbulkan gangguan-gangguan serius seperti kerusakan sumsum tulang belakang
(menghalangi pembentukan hemoglobin), menyebabkan gangguan kerja enzim, dan
iritasi pada saluran pernapasan.
Dewasa
ini TEL sudah mulai dikurangi bahkan di negara-negara maju tidak digunakan
lagi. Sebagai pengganti TEL untuk meningkatkan nilai oktan digunakan dibrom
etana (C2H4Br2), metil tersier butil eter
(MTBE)
Udara dengan kadar CO 750 ppm dapat menyebabkan kematian
Nama:Sahrul Ihsan
BalasHapusKelas :X TKRO 2
Komentar:Insyaallah Materi sekarang Bisa di pahami