Rabu, 04 November 2020

Minyak Bumi

(Bagian I)

Oleh : Hery Sudrajat, S.T.

 

Kompetensi Dasar

  • Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi – fraksi minyak bumi serta kegunaannya
  • Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa kimia dalam kehidupan sehari – hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni dan estetika.

Indikator

  • Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
  • Menjelaskan komponen – komponen utama penyusun minyak bumi
  • Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi – fraksi minyak bumi
  • Menjelaskan pemanfaatan fraksi – fraksi minyak bumi dalam industri petrokimia
  • Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan
  • Menganalisa dampak pembakaran BBM terhadap lingkungan
  • Menjelaskan manfaat dan dampak dari  unsur – unsur aluminium, karbon, nitrogen, oksigen, belerang, silicon, besi, kromium, tembaga, dan lain – lain serta senyawanya dalam kehidupan sehari – hari dan industri
  • Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawa di laboratorium dan industri ( misalnya : H2SO4, N2, NH3 )

 

Materi ini terdiri dari tiga bagian yakni pembentukan minyak bumi, komposisi minyak bumi dan pengolahan minyak bumi.

1.      Pembentukan Minyak Bumi

Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori “dupleks”. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati. Jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, suhu tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas. Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sediment yang berpori, sementara bintik minyak dan gas yang terbentuk dari plankton bergerak “merembes” ke tempat yang bertekanan rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap (“trap”) yang merupakan batuan kedap. Pada daerah perangkap tersebut gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam kemudian cairan minyak mengambang di atas deposit air.  Minyak bumi terbentuk melalui proses yang sangat lama, sehingga minyak bumi dikelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

sebab itu, penggunaan  minyak bumi harus tepat guna dan hemat.Sumber (deposit) minyak bumi di Indonesia umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas pantai, yaitu pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), daerah Sumatra bagian utara dan timur (Aceh, Riau), daerah Kalimantan bagian timur (Tarakan, Balikpapan), dan Daerah kepala burung Irian (Papua).

Minyak dari daerah pengeboran umumnya diangkut dan diolah di tempat-tempat pengilangan minyak atau diekspor langsung sebagai minyak mentah. Tempat pengilangan minyak di Indonesia, antara lain Pangkalan Brandan dengan kapasitas olah 5000 barel/hari, Plaju dan Sungai Gerong (132.5000 barel/hari), Dumai dan Sungai Pekning (170.000 barel/hari), Cilacap (300.000 barel/hari), Balongan Cirebon.

 2.      Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa Lumpur yang berwarna hitam pekat disebut minyak mentah (crude oil). Setelah dianalisis ternyata dalam minyak bumi terdiri dari bermacam-macam senyawa berikut.

a.       Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah   n-alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isooktana (bercabang, jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-trimetilpentana)

b.      Sikloalkana (membentuk cincin, jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil sikloheksana

 

c.       Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena

d.      Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-0,07%), senyawa nitrogen (0,01-0,9%), senyawa oksigen (0,06-0,4%), dan sedikit senyawa organologam (misalnya vanadium dan nikel)

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia, yaitu 82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang,    0-2% oksigan, dan 0,01-3% nitrogen.

Berdasarkan jumlah komponen yang terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu paraffin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

a.       Golongan paraffin. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini digunakan sebagai sumber dan penghasil gasoline atau bahan bakar.

b.      Golongan naftalena. Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis ini adalah senyawa hidrokarbon rantai kehidupan (siklis). Minyak bumi jenis ini digunakan sebagai bahan pelumas (oil) dan aspal (pengeras jalan).

c.       Golongan campuran paraffin dan naftalena. Minyak bumi jenis ini mengandung campuran paraffin dan naftalena.

 

 

 


1 komentar:

  1. Nama:Sahrul Ihsan
    Kelas:XTKRO 2
    Komentar:Alhamdulillah Bisa di pahami

    BalasHapus

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...