Teknik Penanganan Material
Pengertian [1], [2]
Penanganan
material merupakan non value added activity atau bukan merupakan suatu
aktivitas nilai tambah, karena tidak ada proses yang memberikan nilai tambah
pada material selain berpindah tempat. Penanganan material merupakan aktivitas
yang dibutuhkan karena material perlu dipindahkan untuk menuju proses produksi
berikutnya. Aktivitas Penanganan material harus diminimasi agar biaya yang
dikeluarkan pabrik menjadi lebih efektif.
1. Tujuan Penanganan material
Tujuan Penanganan material:
·
Menjaga kualitas produk dan memberikan
perlindungan pada material agar tidak rusak atau hilang.
·
Meningkatkan produktivitas dengan
rancangan:
-
Material mengalir pada garis lurus
-
Material berpindah pada jarak dekat.
-
Mekanisasi penanganan material
-
Otomasi penanganan material, dll
·
Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
·
Sebagai pengawasan persediaan, dll
2. Jenis
Peralatan Penanganan material
Jenis
Peralatan Penanganan material teriri dari :
a) Conveyor
Digunakan untuk
memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang tetap. Keuntungannya:
-
Kapasitas tinggi
-
Kecepatan dapat disesuaikan
-
Penanganan dapat digabungkan dengan
aktivitas lainnya seperti proses atau inspeksi. - Pengiriman bahan secara
otomatis
-
Tidak memerlukan gang
Kekurangan Conveyor:
-
Mengikuti jalur yang tetap sehingga
pengangkutan terbatas pada area tersebut
-
Dimungkinkan terjadinya bottlenecks dalam
sistem
-
Kerusakan pada salah satu bagian conveyor
akan menghentikan aliran proses
-
Conveyor ada pada tempat yang tetap,
sehingga akan mengganggu gerakan peralatan bermesin lainnya.
b) Cranes
dan Hoists Peralatan diatas yang digunakan untuk memindahkan beban secara
terputus-putus dengan area terbatas.
Kelebihan Cranes dan
hoists:
-
Keterkaitan dengan lantai kerja sangat
kecil
-
Lantai kerja yang berguna untuk kerja
dapat dihemat.
-
Dimungkinkan untuk mengangkat dan
memindahkan benda.
Kelemahan Cranes dan
Hoists :
-
Membutuhkan investasi yang besar
-
Pelayanan terbatas pada area yang ada
-
Crane hanya bergerak pada arah garis lurus
dan tidak dapat dibuat berputar/belok tajam
-
Pemakaian tidak dapat maksimal sesuai yang
diinginkan karena crane hanya digunakan untuk periode waktu yang pendek setiap
hari kerja.
c) Trucks
Yang termasuk truck: forklift, hand truck, fork truck, trailer trains automated
guided vehicles (AGV) dll.
Kelebihan Trucks:
- Perpindahan tidak
menggunakan jalur yang tetap.
- Mampu untuk loading,
unloading dan mengangkat kecuali memindahkan material
- Gerakan tidak terbatas,
memungkinkan untuk melayani tempat yang berbeda.
- Truck dapat mencapai
tingkat pemakaian yang tinggi.
Kelemahan Trucks :
- Tidak mampu menangani
beban yang berat
- Mempunyai kapasitas
yang terbatas setiap pengangkutan
- Memerlukan gang -
Sebagian besar truck harus dijalankan oleh operator
- Trucks tidak bisa
melakukan tugas ganda/ gabungan yaitu proses dan inspeksi seperti peralatan
lainnya.
3. Pertimbangan
Perancangan Penanganan material
a) Karakteristik
Material:
- Penggunaan peralatan MH
yang tidak sesuai akan mengakibatkan tingginya biaya MH.
- Karasteristik material
mutlak diketahui, seperti sifat fisik (cair, padat, gas) ukuran
(tinggi,panjang, lebar) kondisi (panas, dingin, kering, basah), bentuk (plat,
bulat, persegi, dll), resiko keamanan (mudah pecah, mudah meledak, dll), berat
(per buah, per kotak, per kemasan, dll)
b) Tingkat
Aliran Material. Yang diperhatikan adalah:
- Jumlah material yang
dipindahkan
- Jarak perpindahan.
c) Tipe
Tata Letak
- Tipe tata letak berbeda
membutuhkan jenis peralatan MH yang berbeda karena karateristik produk jadi dan
proses produksi juga berbeda.
- Fixed Position Lay out,
produk jadi umumnya berukuran besar dan berada di tempat yang tetap.
4. Biaya
Penanganan material Secara umum biaya yang termasuk dalam perancangan dan
operasi sistem penanganan material adalah:
a) Biaya
Investasi, antara lain: pembelian peralatan, komponen alat bantu dan instalasi.
b) Biaya
Operasi, antara lain: biaya perawatan, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja.
c) Biaya
pembelian muatan, antara lain pembelian pallets, container dll
d) Biaya
yang menyangkut masalah pengepakan dan resiko kerusakan material.
Referensi:
[1] Kemendikbud,
Teknik Inustri Penanganan Material. Jakarta, 2013.
[2] Kemendikbud, TEKNIK INDUSTRI Penanganan
Material. Jakarta, 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar