POLIMER
Oleh : Hery Sudrajat, S.T.
KOMPETENSI DASAR
3.9.
Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan
makromolekul (polimer).
4.9 Menalar
dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan
kegunaan makromolekul (polimer).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan struktur polimer.
Siswa dapat menjelaskan tatanama polimer.
Siswa dapat menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia
polimer.
Siswa dapat mendeskripsikan penggunaan polimer dan
mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan.
Siswa dapat mengidentifikasi penggolongan polimer.
A.
Pengertian
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang.
Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk
material yang disebut polimer.
Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut Monomer.
Sebagai contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer
propena.
B.
Jenis-jenis
Polimer
1. Jenis polimer berdasarkan sumbernya
1.1. Polimer alam,
yaitu polimer yang terdapat di alam. Contoh:
1.2 Polimer sintetis,
yaitu
polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:
2. Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya
2.1 Homopolimer
yaitu polimer yang tersusun
dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena),
polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena
(isoprena), dan PAN (akrilonitril).
2.2 Kopolimer
yaitu polimer yang tersusun
dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina +
asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena + butadiena),
dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).
3.
Jenis
polimer berdasarkan sifatnya
3.1. Termoplas
yaitu polimer yang melunak
jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Sifat ini
disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari rantai-rantai panjang
dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah. Sifat-sifat lain dari termoplas
adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh termoplas adalah polietilena,
polipropilena, PET, dan PVC.
3.2. Termoset
yaitu polimer yang memiliki
bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan
oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat
antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi
dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset menjadi
terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3.3. Elastomer
yaitu polimer yang elastis;
bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya
tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur
elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan
adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik kembali rantai-rantai
tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet
alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.
C.
Reaksi
Polimerisasi
Reaksi
pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi
polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Polimerisasi adisi
Polimerisasi
adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya
monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan
turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai
produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi:
1.1.
Pembentukan polietilena (PE) dari etena
2. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi
kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi kimia yang terjadi
antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer. Polimerisasi ini
terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya dua gugus fungsi
reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan juga
molekul-molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH.
Polimer seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan poliuretana disintesis
melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi kondensasi:
Pembentukan
poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol
1. PVC
Poli
Vinil Clorida (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas hujan,
dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk pipa
dan pelapis lantai.
2. PS
Polistirena
(PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk kaku dan mudah
pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok, garpu, dan
pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki sifat
insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk
wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan alat
elektronik.
3. PE (LDPE dan HDPE)
Polietilena
(PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-density polyethylene) adalah
polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak digunakan untuk botol
plastik dan mainan. LDPE (low-density polyethylene) adalah polietilena dengan
sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah dibanding HDPE. LDPE banyak
digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan pembungkus kabel.
4. PP
Polipropilena
(PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet, peralatan
laboratorium, dan mainan.
5. PTFE
Poli
Tetra Fluoro Etilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon,
memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan sebagai
gasket, pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.
6. PMMA
Poli
Metil Metakrilat (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang Plexiglas atau
Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan. PMMA
digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan glove
box.
7. PET
Poli
Etilena Tereftalat (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau
Terylene, banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak
digunakan sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama
dagang Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk
pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.
8. Nilon
Nilon
merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan
terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali,
jala, parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.
Nama:Sahrul IHZAM
BalasHapusKelas:X TKRO2
Komentar:Alhamdulillah bisa di pahami