Kamis, 06 Agustus 2020

BAHAN AJAR DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN

 

KOMPETENSI DASAR :    3.2  Memahami prinsip pengolahan bahan logam


Berbagai Macam Sifat Logam

Logam mempunyai beberapa sifat antara lain: sifat mekanis, sifat fisika, sifat kimia dan sifat pengerjaan. Sifat mekanis adalah kemampuan suatu logam untuk menahan beban yang diberikan pada logam tersebut. Pembebanan yang diberikan dapat berupa pembebanan statis (besar dan arahnya tetap), ataupun pembebanan dinamis (besar dan arahnya berubah). Yang termasuk sifat mekanis pada logam, antara lain: kekuatan bahan (strength), kekerasan elastisitas, kekakuan, plastisitas, kelelahan bahan, sifat fisika, sifat kimia, dan sifat pengerjaan. 

 

a.    Kekuatan (strength) adalah kemampuan material untuk menahan tegangan tanpa kerusakan. Beberapa material seperti baja struktur, besi tempa, alumunium, dan tembaga mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang hampir sama. Sementara itu, kekuatan gesermya kira-kira dua pertiga kekuatan tariknya. Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya, atau gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa patah. Untuk mengetahui kekuatan suatu material dapat dilakukan dengan pengujian tarik, tekan, atau geser. 

b.   Kekerasan (hardness) adalah ketahanan suatu bahan untuk menahan pembebanan yang dapat berupa goresan atau penekanan. Kekerasan merupakan kemampuan suatu material untuk menahan takik atau kikisan. Untuk mengetahui kekerasan suatu material digunakan uji Brinell. 

c.    Kekakuan adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan bentuk atau deformasi setelah diberi beban. 

d.   Kelelahan bahan adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban yang berganti-ganti dengan tegangan maksimum diberikan pada setiap pembebanan. 

e.   Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah menerima beban yang mengakibatkan perubahan bentuk. Elastisitas merupakan kemampuan suatu material untuk kembali ke ukuran semula setelah gaya dari luar dilepas. Elastisitas ini penting pada semua struktur yang mengalami beban yang berubah-ubah terlebih pada alat-alat dan mesin-mesin presisi. 

f.    Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan padat untuk mengalami perubahan bentuk tetap tanpa ada kerusakan. 

g.    Sifat fisika adalah karakteristik suatu bahan ketika mengalami peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas atau listrik. Yang termasuk sifat-sifat adalah sebagai berikut: Titik lebur, Kepadatan, Daya hantar panas, dan daya hantar listrik, kemampuan suatu logam dalam mengalami peristiwa korosi. Korosi adalah terjadinya reaksi kimia antara suatu bahan dengan lingkungannya. Secara garis besar ada dua macam korosi, yaitu korosi karena efek galvanis dan reaksi kimia langsung. 

h.   Sifat pengerjaan adalah suatu sifat yang timbul setelah diadakannya proses pengolahan tertentu. Sifat pengerjaan ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum pengolahan logam dilakukan. 

 

Mineral 

Mineral merupakan suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi, mempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Mineral memiliki ciri-ciri khas antara lain: 

 

a.    Warna, mineral mempunyai warna tertentu, misalnya malagit berwarna hijau, lazurit berwarna biru, dan ada pula mineral yang memiliki bermacam-macam warna misalnya kuarsa. 

b.   Cerat, merupakan warna yang timbul bila mineral tersebut digoreskan pada porselen yang tidak dilicinkan.

c.    Kilatan merupakan sinar suatu mineral apabila memantulkan cahaya yang dikenakan kepadanya. Misalnya emas, timah, dan tembaga yang mempunyai kilat logam. 

d.   Kristal atau belahan merupakan mineral yang mempunyai bidang datar halus. Misalnya, seng, bentuk kristalnya dapat dipecah-pecah menjadi beberapa kubus dan patahannya akan terlihat dengan jelas. Setiap mineral memiliki bentuk kristal yang berbeda-beda. Contohnya bentuk kubus pada galmer (bilih seng), bentuk heksagonal (enam bidang) pada kuarsa dan lain-lain. d. Berat jenis, mineral mempunyai berat jenis antara 2 – 4 ton/m2. Berat jenis ini akan berubah setelah diolah menjadi bahan. 

 

Berbagai Jenis Sumber Daya Mineral 

a.    Unsur-unsur Logam Unsur-unsur logam dibagi lagi dalam dua kelompok menurut banyaknya, yaitu yang berlimpah di kerak bumi seperti besi, alumunium, mangan, dan titanium, dan yang sedikit terdapat di alam seperti tenbaga, timah hitam. 

b.   Unsur-unsur Nonlogam Unsur-unsur nonlogam (nonmetallic) dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan kegunaannya, antara lain : 

·         Natrium klorida, kalsium fosfat, dan belerang merupakan bahan- bahan utama industri-industri kimia dan pupuk buatan. 

·         Pasir, batu kerikil, batu hancur, gips, dan semen terutama dipakai sebagai bahan-bahan bangunan dan konstruksi lainnya. 

·         Bahan bakar fosil, yaitu yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan binatang seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam. Persediaan energi kita sekarang sangat bergantung pada bahan-bahan ini. 

·         Air merupakan sumber mineral terpenting dari semuanya yang terdapat melimpah di permukaan bumi. 

 

Tanpa air tidak mungkin kita dapat menanam dan menghasilkan bahan makanan. 

1) Pemurnian Mineral Mineral pada awalnya ditemukan di alam masih bercampur dengan mineral lain sehingga perlu dilakukan proses pemurnian untuk mendapatkan satu bentuk mineral. Pemurnian mineral adalah proses memisahkan satu bentuk mineral dari mineral-mineral lainnya melalui satu proses dan cara tertentu. 

 

A.   Proses pemurnian bijih besi Melebur dan mengoksidasi besi adalah proses kimia yang sederhana. Selama proses itu, karbon dalam bentuk kokas dan oksida besi bereaksi pada suhu tinggi, membentuk metalik iron (besi yang bersifat logam) dan gas karbon dioksida. Karena bijih besi jarang ada yang murni, batu kapur (CaCO3) harus juga ditambahkan sebagai imbuh (flux) agar bercampur dengan kotoran-kotoran dan mengeluarkannya sebagai slag (terak). 

 

Gambar 1 Dapur pengolahan biji besi menjadi besi

B.   Dapur pengolahan biji besi menjadi besi Sejak abad ke-14 besi mulai diproduksi dalam jumlah besar dan dasar-dasar eksploitasi industri besi secara modern sudah dimulai. Setelah itu diperoleh berbagai penemuan dalam produksi besi, antara lain: 

a.    metode untuk memproduksi baja yang berkualitas tinggi dari besi kasar, 

b.   prosedur-prosedur tanur yang lebih efisien, termasuk juga pemakaian kokas yang dibuat dari batu bara sebagai pengganti arang kayu, akibat semakin berkurangnya persediaan kayu. 

c.    metode-metode untuk mereduksi bijih besi. 

d.   metode-metode untuk memamfaatkan bijih-bijih besi yang mengandung kotoran-kotoran perusak seperti fosfor dan belerang.dan 

e.   metode-metode untuk memproses bijih besi berkadar rendah. 

 

C.   Proses pemurnian Alumunium Proses pemurnian alumunium dengan cara memanaskan alumunium hidroksida sampai lebih kurang 1300°C (diendapkan), akan didapatkan alumina. Karena titik lelehnya tinggi, alumina dilarutkan ke dalam cairan klorit (garam Na3AlF6) yang berfungsi sebagai elektrolit sehingga titik lelehnya menjadi rendah (1000°C). Lima belas persen alumina (Al2O3) dapat diuraikan ke dalam kriolit, sedang proses elektrolisis di sini sebagai reduksi Al2O3. Bijih bauksit mula-mula dimurnikan terlebih dahulu dengan proses kimia dan alumunium oksida murni diuraikan dengan elektrolisis. Bauksit dimasukkan ke dalam kauksit soda, alumina di dalamnya membentuk natrium aluminat, bagian lain tidak bereaksi dan dapat dipisahkan 

 

D.   Proses pemurnian Tembaga Proses pemurnian tembaga diawali dengan penggilingan bijih tembaga kemudian dicampur dengan batu kapur dan bahan fluks silika. Tepung bijih dipekatkan terlebih dahulu, sesudah itu dipanggang sehingga terbentuk campuran FeS, FeO, SiO2, dan CuS. Campuran ini disebut kalsin dan dilebur dengan batu kapur sebagi fluks dalam dapur reverberatory. Besi yang ada larut dalam terak dan tembaga, besi yang tersisa ditaungkan ke dalam konventor. Udara dihembuskan ke dalam konventor selama 4 – 5 jam, kotoran-kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang dibuang pada selang waktu tertentu. Panas oksidasi yang dihasilkan cukup tinggi sehingga muatan tetap cair dan sulfida tembaga akhirnya berubah menjadi oksida tembaga dan sulfat. Bila aliran udara dihentikan, oksida bereaksi dengan sulfida membentuk tembaga blister dan dioksida belerang. Setelah itu, tembaga ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah lebih lanjut secara elektronik menjadi tembaga murni. 

 

E.    Proses pemurnian Timah Putih (Sn) Proses pemurnian timah putih diawali dengan memisahkan Bijih timah dan pasir dengan mencuci lalu dikeringkan. Setelah itu, bijih itu dilebur di dalam dapur corong atau dapur nyala api dengan kokas dan dituang menjadi balok-balok kecil. 

 

F.    Proses pemurnian Timbal/timah hitam (Pb) Bijih-bijih timbal harus dipanggang terlebih dahulu untuk menghilangkan sulfida-sulfida, sedang timbal dengan campurannya yang lain berubah menjadi oksida timah hitam (PbO) dan sebagian lagi menjadi timbal sulfat (PbSO4). Dengan menambah kwarsa (SiO2) pada sulfat di atas suhu yang tinggi akan mengubah timbal sulfat menjadi silikat. Campuran silikat timbal dengan oksida timbal yang dipijarkan pakai kokas kemudian dicampur dengan batu kapur, akan menghasilkan timbal. 

 

G.   Proses pemurnian Seng (Zn) Proses pemurnian seng diawali dengan memisahkan bijih seng kemudian dipanggang dalam dapur untuk mengeluarkan belerang dan asam arang. Setelah itu terjadilah oksida seng, karbonatnya terurai dan sulfidanya dioksidasi. Bijih seng didapat dari senyawa belerang diantaranya karbonat seng (ZnCO3), silikat seng (ZnSiO4H2O), dan sulfida seng (ZnS). 

 

H.   Proses pemurnian Magnesium Untuk memperoleh magnesium dilakukan dengan jalan elektrolisis, yaitu dengan cara memijarkan oksida magnesium bersama-sama dengan zat arang (karbon) atau silisium ferro sebagai bahan reduksi. Setelah itu magnesium dapat terpisahkan. 

 

I.     Proses pemurnian Perak Proses pemurnian perak dilakukan dengan jalan elektrolisis bijih-bijih perak. Bijih perak yang mengandung belerang dipanggang dahulu kemudian dicairkan. Bijih yang mengandung timbal dihaluskan kemudian dicairkan dengan memasukkan zat asam yang banyak sampai timbal terbakar menjadi glit-timbel dan dikeluarkan sebagai terak. Setelah itu, hanya tertinggal peraknya saja. 

 

J.    Proses pemurnian Platina Proses pemurnian platina tergantung pada zat-zat yang terkandung dalam bijih-bijih logam. Bijih-bijih yang mengandung emas dikerjakan dalam air raksa, sedangkan platina tidak dapat melarut dalam air raksa. Berikutnya adalah dengan proses kimiawi (proses elektrolisis). Platina itu dapat dibersihkan sampai tercapai keadaan yang murni. 

 

K.   Proses pemurnian Nikel (Ni) Proses pemurnian nikel diawali dengan pembakaran bijih nikel, kemudian dicairkan untuk proses reduksi dengan menggunakan arang dan bahan tambahan lain dalam sebuah dapur tinggi. Dari proses tersebut nikel yang didapat kurang lebih 99%. Jika hasil yang diinginkan lebih baik (tidak berlubang), proses pemurniannya dikerjakan dengan jalan elektrolisis di atas sebuah cawan tertutup dalam dapur nyala api. Reduktor yang digunakan biasanya mangan dan fosfor. 

  

Referensi:

 

http://eksis.ditpsmk.net/uploads/book/file/A0E562BD-BA8C-4611-A635-E8EE48BD5D7A/MODUL_MPDPL.pdf

http://industrial-engineering-new.blogspot.com/2017/01/proses-pengolahan-logam.html


Rabu, 05 Agustus 2020

 

MATERI GERAK PART 1


KINEMATIKA                                                                       

Kinematika adalah ilmu yang menggambarkan gerak benda menggunakan kata-kata, diagram, angka, grafik, dan persamaan. Kita akan mempelajari istilah-istilah seperti skalar, vektor, jarak, perpindahan, kecepatan, kecepatan dan percepatan. Kata-kata ini digunakan dengan keteraturan untuk menggambarkan gerakan benda.

 

BESARAN VEKTOR dan SKALAR

Gerak benda bisa digambarkan dengan kata-kata. Kata-kata dan frasa seperti melaju cepat, berhenti, melambat, mempercepat, dan berputar memberikan kosa kata yang cukup untuk menggambarkan gerakan benda. Sedangkan Kuantitasnya bisa berupa vektor atau skalar. Dua kategori ini dapat dibedakan satu sama lain dengan definisi yang berbeda:

Skalar adalah jumlah yang dijelaskan oleh besarnya (atau nilai angka) saja.

Vektor adalah jumlah yang dijelaskan oleh besarnya dan arah.

Kuantitas

Besaran

Alasan

5 m

Skalar

Hanya besar saja, Tidak memiliki arah

2 m/s ke arah timur

Vektor

Ada besar dan arah

30 derajat celcius

Skalar

Hanya besar saja, Tidak memiliki arah

20 MB

Skalar

Hanya besar saja, Tidak memiliki arah

5 m belok kanan

Vektor

Ada besar dan arah

7 kg

Skalar

Hanya besar saja, Tidak memiliki arah

 

JARAK dan PERPINDAHAN

 Jarak dan perpindahan adalah dua kuantitas yang tampaknya memiliki makna yang sama namun memiliki definisi dan makna yang berbeda.

 Jarak adalah kuantitas skalar yang mengacu pada seberapa jauh lintasan yang ditempuh selama gerakannya.

Perpindahan adalah kuantitas vektor yang mengacu pada perubahan posisi objek secara keseluruhan (hanya melhat tititk awal dan akhir saja)

Untuk menguji pemahaman Anda tentang perbedaan ini, pertimbangkan gerakan yang digambarkan dalam diagram di bawah ini. Seorang guru fisika berjalan 4 meter ke Timur, 2 meter ke Selatan, 4 meter ke Barat, dan akhirnya 2 meter ke Utara.

                                              

Jarak total guru fisika ini sejauh 12 meter, tetapi perpindahannya 0 meter. Selama dia bergerak, dia telah "menempuh lintasan 12 meter " (jarak = 12 m). Namun ketika dia selesai berjalan, dia tidak "keluar dari tempatnya"  yaitu, tidak ada perpindahan untuk gerakannya (perpindahan = 0 m).

 

KELAJUAN DAN KECEPATAN

Sebagaimana jarak dan perpindahan memiliki arti yang sangat berbeda (terlepas dari kesamaannya), begitu pula kelajuan dan kecepatan. kelajuan adalah besaran skalar yang mengacu pada "seberapa cepat suatu benda bergerak". kelajuan dapat dianggap sebagai tingkat di mana suatu objek menempuh jarak.

kecepatan adalah kuantitas vektor. Bayangkan seseorang bergerak cepat - satu langkah maju dan satu langkah mundur - selalu kembali ke posisi awal semula. Meskipun hal ini mungkin mengakibatkan lelah, ini akan menghasilkan kecepatan nol. Karena orang itu selalu kembali ke posisi semula, gerakan itu tidak akan pernah menghasilkan perubahan posisi. Karena kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan posisi, gerakan ini menghasilkan kecepatan nol.

                                              

Sekarang mari kita pertimbangkan lagi gerakan guru fisika itu. Guru fisika berjalan 4 meter ke Timur, 2 meter ke Selatan, 4 meter ke Barat, dan akhirnya 2 meter ke Utara. Seluruh gerakan berlangsung selama 24 detik. Tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata.

Guru fisika berjalan jarak 12 meter dalam 24 detik; dengan demikian, kelajuan rata-ratanya 12 dibagi 24 yakni  0,50 m / s.

Namun, karena perpindahannya 0 meter, maka 0 di bagi 24 sehingga kecepatan rata-ratanya adalah 0 m / s.

 

PERCEPATAN

Percepatan adalah besaran vektor yang didefinisikan sebagai laju di mana suatu benda mengubah kecepatannya. Sebuah benda mengalami percepatan jika kecepatannya berubah.

karena percepatan adalah besaran vektor, ia memiliki arah yang terkait dengannya Arah vektor percepatan bergantung pada dua hal:

 1. Apakah benda tersebut sedang mempercepat atau melambat

 2. Apakah benda tersebut bergerak ke arah + atau –

Jika suatu benda melambat, maka percepatannya berlawanan dengan arah gerakannya.

Prinsip umum ini dapat diterapkan untuk menentukan apakah tanda percepatan suatu benda adalah positif atau negatif, kanan atau kiri, atas atau bawah, dll.

                        


 Dalam Contoh A, benda bergerak ke arah positif (yaitu, memiliki kecepatan positif) dan semakin cepat.

Dalam Contoh D, benda bergerak ke arah negatif (yaitu, memiliki kecepatan negatif) dan semakin cepat.

Materi ini diambil dan dikembangkan dari sumber :

https://www.physicsclassroom.com/Physics-Tutorial/1-D-Kinematics



Kamis, 23 Juli 2020

BAHAN AJAR DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN

 

Kompetensi Dasar :    3.1 Memahami jenis bahan teknik

 

Bahan  Teknik 

Bahan  Teknik  adalah  semua  unsur  atau  zat  yang  berbentuk  padat,  cair,  atau gas  yang  banyak  digunakan  untuk  kebutuhan  keperluan  dunia  teknik  atau industri [1]. Berbicara tentang bahan teknik (engineering materials), dalam dunia teknik mesin bahan teknik dikelompokan dalam 4 kelompok. Coba lihat paga gambar dibawah ini :

Gambar 1 Bahan teknik [2]

Jenis-jenis-bahan-teknik

bahan-teknik ada tiga bahan teknik ditambah dengan perpaduan dari ketiga bahan tersebut [2]

 

1.      Logam

2.      Keramik

3.      Polimer

4.      komposit.

 

Berikut penjelasan mengenai keempat bahan teknik [3]

1.      LOGAM

a.   LogamLogam besi (ferrous): logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utama.  Contohnya : besi, baja

b.      Logam non-besi (non-ferrous): logam yang mengandung sedikit atau samasekali tanpa kadar besi.    Contoh : Alumunium (Al), Tembaga (Cu), Nike (Ni), dan lain-lain.

 Logam terutama logam ferrous merupakan bahan yang paling banyak dipakai dalam dunia teknik  mesin,  karena  pada  umumnya  kuat,  ulet,  dan  mudah  dibuat  dalam  berbagai bentuk praktis.

 

2.       Keramik

Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antarasatu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur anorganik bukan logam;Contoh keramik : silikon oksida, aluminium oksida, kalsiumoksida, magnesium oksida, kalium oksida dan natrium oksida

 3.      Polimer

Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 , tersusun dari monomer yang saling berikatan kovalen.Contoh polimer : polietilen, polipropilen, polivinilklorid dan lain-lain.Polimer yang dapat dibentuk kembali dengan pemanasan disebut termoplastik, sedangkan yang tidak dapat dibentuk kembali disebut termoset

 4.      Komposit

Komposit merupakan campuran bahan yang tersusun dari dua/lebih bahan dasar dalam skala makroskopis yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing bahan pembentuknya, contohnya: fiberglass, tripleks, semen-pasir, dan lain-lain.Bahan komposit alam contohnya : kayu, terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin.

 Bahan teknik dapat diklasifikasikan seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 2 Klasifkasi Bahan dalam industri [3]

 

[1]      E. Ferdiansyah, ILMU BAHAN TEKNIK, vol. vi. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2013.

[2]      R. Hastomo, “Jenis – Jenis Bahan Teknik,” 2010. [Online]. Available: https://technomesin.wordpress.com/2010/04/02/bahan-teknik-1/. [Accessed: 24-Jul-2020].

[3]      P. P. G. Teknik Mesin, “Pengertian Bahan Teknik dan Klasifikasinya.”

 

Rabu, 01 Juli 2020


Keep Learning (1)
#Edisibingungnulisapa
Minggu lalu dapet chat yang berisi  “keep learning because the world never stop teaching”.
Sekitar 10 atau 11 tahun lalu aku bertanya kepada seorang guru (SMA) tentang managemen ilmu agama sama ilmu lainnya. Jawabnya kurang lebih (duh lupa sih narasinya gimana hehe) “bukan dipisah atau dijadwal tapi bagaimana kita menjalani hidup dengan bingkai keimanan” (gitu lah yah kurang lebih). Guru kimia padahal tapi menjelma sosok yang lebih dari itu.
Mereka adalah guru yang bukan hanya guru di kelas dan sampai saat ini masih tetap jadi guru dan di masa depan beliau akan tetap begitu.
Kata-katanya selalu membekas dan merasa jadi begitu istimewa ditengah rasa insecure. Nyatanya banyak cara untuk mengajar. Not just in class about subject. Lebih dari itu, pelajaran tentang hidup lebih penting tentunya. Bekalnya juga harus banyak karena kehidupan itu luas. Juga harus selalu di upgrade, nyatanya kehidupan berkembang seiring berkembangnya zaman (IPTEK). Yah itu yang aku rasakan.
Terkadang sesuatu yang sudah kita ketahui pun harus selalu di kreasikan. Diskusi merupakan sesuatu yang meaningfull. Banyak insight yang dapat kita dapatkan atau kita sadari bahwa itu hal yang kita butuhkan dan harus kita lakukan. Padahal awalnya itu sudah ada di luar kepala.
Sekolah bukan hanya mengetahui tentang biologi (bagaimana tubuh itu begitu kompleks), kimia (bagaimana suatu zat bisa jadi bermanfaat atau berbahaya), fisika (bagaimana segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dapat dijelaskan secara ilmiah), geografi (bagaimana bumi beperilaku, eh bener ga sih?), ekonomi (bagaimana teorinya Adam Smith jadi mindset para pedagang, sadar atau tidak) dan lainnya.
Lebih dari itu, sekolah membentuk karakter. Dan itu bukan hanya ada di buku mapel. But how to improve with that. Yang dibituhkan adalah mindset. Dan aku mendapatkannya dari guru aku (baik guru di kelas atau di luar kelas/eskul/UKM) lebih tepatnya yang menangani secara langsung. Disaat diri ini merasa di titik terendah, mereka selalu ada dan selalu senang jika aku cerita hingga memberikan insight yang baru.
Sering sekali mendapat kata “bu sekarang mah cerita aja bu”, bu bosen belajar,erita pengalama ibu aja” dan sejenisnya. Awalnya aku pikir itu alasan mereka karena malas belajar (75% memang iya sih). Tapi kalau dipikir lagi, itu kesempatan aku untuk berbagi pengalaman karena aku juga belajar banyak justru dari kisah para guru aku. termotivasi bagaimana mereka bisa jadi seperti saat itu, bagaimana menghadapi pandangan orang lain saat memilih keputusan yang berbeda dari kebanyakan orang lain, dan lainnya. Yah, intinya pelajaran hidup sih.
Guru/dosen/mentor apapun namanya, rupanya kini (dalam benakku) menjelma menjadi seseorang yang mungkin tidak mampu mengubah semua orang di dunia, tapi mampu mengubah dunia seseorang. Dulu aku bekerja keras gimana caranya untuk keluar dari circle itu, tapi kini aku ingin memberikan yang terbaik untuk mejadi seperti itu. Seperti guru-guru aku yang telah mengubah hidup aku.
family? Of course, they are my first teacher

Jumat, 19 Juni 2020




Sebenarnya aku bingung sih gimana mendeskripsikan konsep Mencintai diri sendiri versi aku. yang aku ingat ketika kecil (SD lah yah) aku senang pas dapat hadiah setelah pengumuman ranking atau menari di panggung pas kenaikan kelas. Sore hari merencanakan besok mau main sama siapa dan mau main apa.

[2]

Di sekolah, waktu yang ditunggu-tunggu adalah pas istirahat untuk menghabiskan uang jajan. Semua jajanan dicoba. Kalau uang masih ada tapi sudah kenyang, maka ya dibeliin mainan atau bahkan rela tidak jajan makanan demi membeli gambar barbie untuk di kasih pensil warna.

Tak luput juga pohon jambu milik tetangga adalah sesuatu yang wajib diamati pertumbuhannya terutama bagian buahnya. Yupz, manjat pohon, ambil buahnya ketika kondisi sepi dan memakannya di tempat tersembunyi. Kalau ketahuan ya udah sih lari sambil ketawa-ketawa melihat ekspresi tetangga. Kalau dimarahin sama orang tua juga ya udah nangis aja. Nanti juga disayang lagi.

Masa-masa SMP dimana mulai punya banyak teman juga tak luput dari rencana bagaimana membuat formula membahagiakan diri. Dan hal yang paling ditunggu adalah waktu ektrakurikuler, karena disana adalah waktunya untuk bisa pulang sore tanpa ditanya orang rumah habis darimana, sama siapa, ngapain aja.  Cukup jawab habis ekstrakurikuler. Yupz senakal-nakalnya, berbohong sama ortu menjadi pantangan.

Aku dan teman-teman kala itu memiliki prinsip ‘terlalu sayang masa anak-anak dan remaja untuk dilewatkan’.

Masa-masa SMA, mindsetku berubah. Pikiranku tersita, tak ada lagi jadwal memikirkan mau main apa tapi nanti pas lulus mau ngapain.
Kuliah Dimana?
Jurusan apa?
Passing grade nya berapa?
Dan lainnya

Disini banyak masukan dari orang-orang terdekat  hingga mempengaruhi keputusan yang aku ambil. Tak ayal aku kuliah ditempat yang sebenarnya bukan yang aku inginkan. Tapi aku mencoba menerima bahwa aku senang ketika orang-orang sekelilingku tersenyum dan merasa nyaman akan keadaanku.

[3]

Aku berusaha fight dengan kondisiku. Satu prinsip muncul “sayang kuliah jauh-jauh kalau Cuma diem di kelas dan di kosan”. Jadilah aku mahasiswa organisasi yang masuk jenis-jenis ormawa. Tuntutan semakin banyak. Punya atasan yang harus dipenuhi permintaan dan perintahnya, punya bawahan yang harus dibimbing dan teman yang harus dibantu. Aku berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Prinsip lainnya muncul bahwa semakin bermanfaat aku bagi orang lain, semakin besar nilai hidupku. Well aku merasa hidupku meaningfull.

Masuk dunia kerja aku tak bisa lepas bagaimana pendapat orang lain terhadap pilihanku. Validasi dari orang lain semakin akut dan menjadi toxic. Aku terus mencoba yang terbaik agar ekspektasi orang-orang terhadapku bisa ku penuhi. Aku berusaha melangkah sejauh-jauhnya dan manjat setinggi-tingginya.  

Oke, Aku berusaha melangkah lagi. Aku kuliah lagi di Kampus yang lebih bergengsi. Berbagai jenis kegiatan aku ikuti. Seminar, asistensi, dan lainnya. Namun, teknologi yang canggih menyeretku dalam dunia yang berbeda. Aku terbawa pada pandangan lain. Aku melihat status orang-orang di media sosial membuat aku berpikir bahwa langkah yang aku ambil selama ini salah. Ini bukan keinginanku. Aku ingin seperti apa yang ada di  media sosial. Tapi daya juangku semakin limit. Kaki ku terasa kaku untuk melangkah lagi.

Disinilah pikiranku mulai dikendalikan oleh overthinking. Percaya diri aku down karena semua apa yang telah aku lakukan, aku merasa itu hanya keberuntungan yang salah bukan karena aku mampu atau bukan karena aku berhasil melalui semua dengan jerih payah diri aku sendiri.  

Aku mulai sadar bahwa ada yang salah dalam diriku. Bukan bagaimana orang lain memandang diriku, tapi lebih ke bagaimana aku memandang diriku. Bukan bagaimana orang lain menghargai dan menghomati aku, tapi bagaimana aku menghargai dan menghormati diriku sendiri. aku terlalu sibuk membuat orang mencintai diriku tanpa sadar sejauh mana aku mencintai diriku sendiri. cinta untuk diriku terkikis oleh validasi dari orang lain.

[4]

Yah, aku kehilangan konsep mencintai diriku sendiri. apakah selama ini aku tidak meluangkan waktu untuk diriku sendiri? jawabannya tidak, aku selalu punya waktu untuk ‘me time’. Jalan-jalan, makan-makan, nonton  drama, shopping dan lainnya. Hanya saja ada yang lebih penting dari itu. Yakni mindset mencintai diri oleh diri sendiri.

Sampai suatu hari aku rajin nonton video Satu Persen dan mengikuti salah satu webminarnya tentang produktivitas dimana terdapat juga komunitasnya. disana ada diskusi dan setiap pertanyaan dari teman-teman yang lain, aku merasa bahwa pertanyaan itu mewakiliki kondisi aku. tersadar bahwa ternyata aku banyak masalah. Gak berhenti di rasa malas dan time management, tapi juga di emosi, overthinking, percaya diri, relationship dan banyak lagi. Di komunitas itu juga diberikan tips and trik yang sepertinya oke, dan lumayan berefek pada rutinitas sehari-hari aku. Tapi aku juga mikir banyak yang harus aku perbaiki dalam hidup aku dan gak mungkin bisa selesai dalam waktu singkat. Butuh waktu dan energi yang lebih. Aku juga harus menyelesaikan deadline-deadline kerjaan sama kuliah juga.

Lantas apakah setelah mengetahui masalah-masala itu aku kembali down?

BIG NO...

Kini aku sadar, selama ini Aku terlalu fokus pada kekuranganku sampai sulit menerima diri bahwa aku memang memiliki kekurangan yang harus aku ubah setiap waktunya. Dan itu menjadi alasan kenapa aku harus berjuang menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan yakin bahwa langkahku harus dibarengi dengan kesadaran dan penerimaan diri itu penting karena sejauh apapun akumelangkah, kesempurnaan itu tak akan dicapai.

Lantas, apa semua yang aku lalui itu aku sesali?
Tidak, masa laluku indah hanya sedikit dari bagian cara berpikirku yang salah. kesadaran ini merupakan salah satu cara agar masa depanku lebih bermakna. Bagaimana aku belajar memperlakukan orang-orang di sekelilingku dan juga diri aku sendiri.


Kini aku mulai menerima diriku apa adanya tapi juga mulai menggali potensiku.  Mencoba mengikis ovethinking dan membangun rasa percaya diri. Tidak mengesampingkan pendapat orang namun hanya sebatas pertimbangan bukan sebuah keharusan. sekarang lebih banyak ruang untuk aku berbahagia...

Referensi gambar:

#SatuPersenBlogCompetition

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...