Rabu, 01 Juli 2020


Keep Learning (1)
#Edisibingungnulisapa
Minggu lalu dapet chat yang berisi  “keep learning because the world never stop teaching”.
Sekitar 10 atau 11 tahun lalu aku bertanya kepada seorang guru (SMA) tentang managemen ilmu agama sama ilmu lainnya. Jawabnya kurang lebih (duh lupa sih narasinya gimana hehe) “bukan dipisah atau dijadwal tapi bagaimana kita menjalani hidup dengan bingkai keimanan” (gitu lah yah kurang lebih). Guru kimia padahal tapi menjelma sosok yang lebih dari itu.
Mereka adalah guru yang bukan hanya guru di kelas dan sampai saat ini masih tetap jadi guru dan di masa depan beliau akan tetap begitu.
Kata-katanya selalu membekas dan merasa jadi begitu istimewa ditengah rasa insecure. Nyatanya banyak cara untuk mengajar. Not just in class about subject. Lebih dari itu, pelajaran tentang hidup lebih penting tentunya. Bekalnya juga harus banyak karena kehidupan itu luas. Juga harus selalu di upgrade, nyatanya kehidupan berkembang seiring berkembangnya zaman (IPTEK). Yah itu yang aku rasakan.
Terkadang sesuatu yang sudah kita ketahui pun harus selalu di kreasikan. Diskusi merupakan sesuatu yang meaningfull. Banyak insight yang dapat kita dapatkan atau kita sadari bahwa itu hal yang kita butuhkan dan harus kita lakukan. Padahal awalnya itu sudah ada di luar kepala.
Sekolah bukan hanya mengetahui tentang biologi (bagaimana tubuh itu begitu kompleks), kimia (bagaimana suatu zat bisa jadi bermanfaat atau berbahaya), fisika (bagaimana segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dapat dijelaskan secara ilmiah), geografi (bagaimana bumi beperilaku, eh bener ga sih?), ekonomi (bagaimana teorinya Adam Smith jadi mindset para pedagang, sadar atau tidak) dan lainnya.
Lebih dari itu, sekolah membentuk karakter. Dan itu bukan hanya ada di buku mapel. But how to improve with that. Yang dibituhkan adalah mindset. Dan aku mendapatkannya dari guru aku (baik guru di kelas atau di luar kelas/eskul/UKM) lebih tepatnya yang menangani secara langsung. Disaat diri ini merasa di titik terendah, mereka selalu ada dan selalu senang jika aku cerita hingga memberikan insight yang baru.
Sering sekali mendapat kata “bu sekarang mah cerita aja bu”, bu bosen belajar,erita pengalama ibu aja” dan sejenisnya. Awalnya aku pikir itu alasan mereka karena malas belajar (75% memang iya sih). Tapi kalau dipikir lagi, itu kesempatan aku untuk berbagi pengalaman karena aku juga belajar banyak justru dari kisah para guru aku. termotivasi bagaimana mereka bisa jadi seperti saat itu, bagaimana menghadapi pandangan orang lain saat memilih keputusan yang berbeda dari kebanyakan orang lain, dan lainnya. Yah, intinya pelajaran hidup sih.
Guru/dosen/mentor apapun namanya, rupanya kini (dalam benakku) menjelma menjadi seseorang yang mungkin tidak mampu mengubah semua orang di dunia, tapi mampu mengubah dunia seseorang. Dulu aku bekerja keras gimana caranya untuk keluar dari circle itu, tapi kini aku ingin memberikan yang terbaik untuk mejadi seperti itu. Seperti guru-guru aku yang telah mengubah hidup aku.
family? Of course, they are my first teacher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...