Kamis, 16 Februari 2023

 Koneksi Antar Materi

Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 

Nining Yuningsih

CGP Angkatan 6

Kabupaten Sukabumi

 

Pratap triloka dalam pendidikan sebagai sistem among yang diusung oleh KHD adalah Ing ngarsa sung tuladha, maknanya adalah, seorang guru menjadi teladan bagi muridnya. Ing madya mangun karsa, maknanya, seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya. Tut wuri handayani, yaitu peran guru sebagai motor penggerak yang memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Gru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.

 

 

Pengambilan keputusan adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks pembelajaran dan pengembangan diri. Dalam konteks coaching, pendamping atau fasilitator berperan untuk membantu individu dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pengambilan keputusan yang telah diambil, serta membantu individu untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih efektif di masa depan.

 

Dalam melakukan coaching terkait pengambilan keputusan, pendamping atau fasilitator dapat memberikan panduan, tips, dan strategi bagi individu dalam membuat keputusan yang tepat. Pendamping atau fasilitator juga dapat membantu individu dalam mengidentifikasi sumber daya internal dan eksternal yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

 

Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengatasi situasi dilema etika. Guru yang memiliki kemampuan empati dan kesadaran diri yang baik akan lebih mudah memahami perspektif siswa dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi dilema etika.

 

Selain itu, guru yang mampu membentuk lingkungan belajar yang aman dan inklusif akan memungkinkan siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah dan tantangan yang mereka hadapi. Dalam situasi dilema etika, siswa mungkin merasa sulit untuk memilih antara beberapa pilihan yang tersedia. Dalam hal ini, guru yang membangun hubungan yang kuat dengan siswa dan memfasilitasi diskusi yang terbuka dan terarah dapat membantu siswa mengambil keputusan yang baik dan memahami dampak dari keputusan yang diambil.

 

Seorang pendidik harus memiliki tanggung jawab etika dan moral dalam memberikan pembelajaran dan membimbing siswa dalam perkembangan mereka. Sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat pada perkembangan anak, pendidik harus memiliki kepekaan moral yang tinggi dan mengajarkan nilai-nilai etika yang benar.

 

Dalam membahas studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika, seorang pendidik dapat kembali kepada nilai-nilai yang dianut dan diterapkan dalam pendidikan.

 

Dalam membahas studi kasus, pendidik harus menerapkan nilai-nilai etika ini dan menunjukkan contoh yang baik dalam membimbing siswa dalam memecahkan masalah moral atau etika yang dihadapi. Pendidik harus mendorong siswa untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai etika yang benar dan menghargai pendapat dan pandangan siswa. Dengan memperkuat nilai-nilai etika dalam pembelajaran, pendidik dapat membantu siswa mengembangkan kepekaan moral yang tinggi dan membentuk karakter yang baik.

 

 

Pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

 

Ketika seseorang mengambil keputusan yang tepat, keputusan tersebut dapat menciptakan perasaan kepercayaan dan rasa aman di antara orang-orang yang terlibat dalam keputusan tersebut. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif, di mana orang-orang merasa nyaman dan dapat bekerja sama secara efektif.

 

 

Pada dasarnya setiap orang memiliki tantangan umum yang terkait dengan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika yang berbeda-beda. Pada saat ini, tantangan yang saya hadapi adalah sebagaai berikut:

 

Nilai-nilai yang berbeda, dimana orang yang berasal dari budaya atau latar belakang yang berbeda dapat memiliki nilai-nilai yang berbeda, dan ini dapat memengaruhi pandangan mereka tentang dilema etika. Tantangan ini dapat diatasi dengan memahami budaya dan latar belakang orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

 

Perubahan paradigma yang mana dalam beberapa kasus, perubahan paradigma dapat terjadi, di mana pandangan etika yang diterima secara umum berubah. Tantangan ini dapat diatasi dengan terus belajar dan berkembang sesuai dengan perkembangan etika dan moralitas yang baru.

 

Secara keseluruhan, tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan memiliki proses pengambilan keputusan yang terstruktur dan dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang terlibat dalam dilema etika. Perubahan paradigma di lingkungan dapat mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai yang digunakan dalam pengambilan keputusan etis, dan ini dapat memerlukan penyesuaian dalam pendekatan pengambilan keputusan.

 

Pengambilan keputusan dalam konteks pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar pada pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Dalam pengambilan keputusan yang tepat, guru dapat memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.

 

Penting untuk mempertimbangkan potensi murid yang berbeda-beda dan memutuskan pembelajaran yang tepat untuk setiap murid secara individu. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan pembelajaran yang tepat, antara lain gaya belajar kemampuan akademik minat dan motivasi, lingkungan belajar dan lainnya.

 

 

Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan yang tepat akan memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan atau masa depan murid-muridnya. seorang pemimpin pembelajaran dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang baik dan memerdekakan bagi murid-muridnya. Hal ini dapat membantu murid-murid mencapai potensi mereka, berhasil di masa depan, dan menjadi individu yang berkualitas.

 

Keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya, pembelajaran etika dan pengambilan keputusan ini merupakan bagian dari modul tentang kepemimpinan dan manajemen pendidikan. Modul-modul sebelumnya telah membahas tentang kepemimpinan dan manajemen, termasuk pula bagaimana kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan pengembangan potensi murid. Keterampilan dalam pengambilan keputusan dan etika merupakan bagian penting dari kepemimpinan yang efektif. Oleh karena itu, modul ini merupakan bagian yang penting dalam mempersiapkan pemimpin pembelajaran yang berkualitas.

 

Dalam modul ini, saya telah mempelajari tentang dilema etika dan bujukan moral, paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan, dan langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan.

 

Konsep dilema etika dan bujukan moral membantu saya memahami bahwa terdapat situasi-situasi di mana keputusan yang dibuat dapat memiliki implikasi etis yang signifikan dan bagaimana hal ini mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Sementara itu, paradigma pengambilan keputusan memberikan saya sudut pandang berbeda tentang bagaimana keputusan diambil dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Sedangkan, langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan membantu saya memahami bagaimana cara melakukan pengambilan keputusan yang lebih sistematis dan terukur.

 

Hal yang menurut saya mungkin di luar dugaan adalah pentingnya melibatkan berbagai stakeholder dalam proses pengambilan keputusan dan mengambil perspektif yang beragam. Selain itu, saya juga menyadari bahwa pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh paradigma dan pandangan yang dimiliki oleh pengambil keputusan, sehingga perlu untuk memahami paradigma dan pandangan yang mendasari keputusan tersebut.

 

Sebagai guru dan walikelas, saya pernah mengalami pengambilan keputusan situasi dilema etika. Hanya saja saya membuat kepitusan hanyaa berdasarkan fakta dan ituisi saya pribadi. Namun, modul ini memberikan pandangan yang sangat berharga tentang cara menghadapi dilema etika dan bujukan moral, serta memberikan kerangka kerja yang sistematis dan terukur untuk pengambilan keputusan. Hal ini dapat membantu pemimpin pembelajaran untuk lebih memperhatikan kepentingan dan kebutuhan murid-murid mereka serta menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan berharga bagi mereka.

 

saya mendapatkan gambaran bagaimana pemimpin pembelajaran dapat mengembangkan cara yang lebih efektif dan terukur dalam mengambil keputusan yang berdampak pada murid-murid mereka. Melalui pembelajaran modul ini, pemimpin pembelajaran dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana cara menghadapi dilema etika dan bujukan moral, serta memperoleh kerangka kerja yang sistematis dan terukur untuk pengambilan keputusan.

 

Sebagai individu, mempelajari topik ini dapat membantu kita untuk mengembangkan sikap kritis dan reflektif dalam mengambil keputusan yang memperhatikan dampak dan implikasi etisnya pada orang lain dan lingkungan sekitar.

 

Sebagai seorang pemimpin, mempelajari topik ini sangat penting karena sebagai pemimpin kita bertanggung jawab untuk membuat keputusan. Dengan memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan dilema etika dan pengambilan keputusan yang baik, pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan responsif terhadap kepentingan dan kebutuhan semua pihak yang terlibat dalam organisasi atau lingkungan kita.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...