Koneksi Antar Materi
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis
Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Nining Yuningsih
CGP Angkatan 6
Kabupaten Sukabumi
Pratap triloka dalam pendidikan
sebagai sistem among yang diusung oleh KHD adalah Ing ngarsa sung tuladha,
maknanya adalah, seorang guru menjadi teladan bagi muridnya. Ing madya mangun
karsa, maknanya, seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya.
Tut wuri handayani, yaitu peran guru sebagai motor penggerak yang memotivasi
serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang
guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap
Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk
dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara
mandiri. Gru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan.
Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.
Pengambilan keputusan adalah proses penting dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk dalam konteks pembelajaran dan pengembangan diri. Dalam
konteks coaching, pendamping atau fasilitator berperan untuk membantu individu
dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pengambilan keputusan yang
telah diambil, serta membantu individu untuk meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan yang lebih efektif di masa depan.
Dalam melakukan coaching terkait pengambilan keputusan,
pendamping atau fasilitator dapat memberikan panduan, tips, dan strategi bagi
individu dalam membuat keputusan yang tepat. Pendamping atau fasilitator juga
dapat membantu individu dalam mengidentifikasi sumber daya internal dan
eksternal yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.
Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya akan
mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengatasi situasi dilema etika. Guru yang
memiliki kemampuan empati dan kesadaran diri yang baik akan lebih mudah memahami
perspektif siswa dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi dilema etika.
Selain itu, guru yang mampu membentuk lingkungan belajar yang
aman dan inklusif akan memungkinkan siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang
masalah dan tantangan yang mereka hadapi. Dalam situasi dilema etika, siswa
mungkin merasa sulit untuk memilih antara beberapa pilihan yang tersedia. Dalam
hal ini, guru yang membangun hubungan yang kuat dengan siswa dan memfasilitasi
diskusi yang terbuka dan terarah dapat membantu siswa mengambil keputusan yang
baik dan memahami dampak dari keputusan yang diambil.
Seorang pendidik harus memiliki tanggung jawab etika dan
moral dalam memberikan pembelajaran dan membimbing siswa dalam perkembangan
mereka. Sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat pada perkembangan anak,
pendidik harus memiliki kepekaan moral yang tinggi dan mengajarkan nilai-nilai
etika yang benar.
Dalam membahas studi kasus yang fokus pada masalah moral atau
etika, seorang pendidik dapat kembali kepada nilai-nilai yang dianut dan
diterapkan dalam pendidikan.
Dalam membahas studi kasus, pendidik harus menerapkan
nilai-nilai etika ini dan menunjukkan contoh yang baik dalam membimbing siswa
dalam memecahkan masalah moral atau etika yang dihadapi. Pendidik harus
mendorong siswa untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai etika yang
benar dan menghargai pendapat dan pandangan siswa. Dengan memperkuat
nilai-nilai etika dalam pembelajaran, pendidik dapat membantu siswa
mengembangkan kepekaan moral yang tinggi dan membentuk karakter yang baik.
Pengambilan keputusan
yang tepat dapat berdampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman, dan nyaman.
Ketika seseorang
mengambil keputusan yang tepat, keputusan tersebut dapat menciptakan perasaan
kepercayaan dan rasa aman di antara orang-orang yang terlibat dalam keputusan
tersebut. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif, di
mana orang-orang merasa nyaman dan dapat bekerja sama secara efektif.
Pada dasarnya setiap orang memiliki tantangan umum yang
terkait dengan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika yang
berbeda-beda. Pada saat ini, tantangan yang saya hadapi adalah sebagaai
berikut:
Nilai-nilai yang berbeda, dimana orang yang berasal dari
budaya atau latar belakang yang berbeda dapat memiliki nilai-nilai yang
berbeda, dan ini dapat memengaruhi pandangan mereka tentang dilema etika.
Tantangan ini dapat diatasi dengan memahami budaya dan latar belakang
orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Perubahan paradigma yang mana dalam beberapa kasus, perubahan
paradigma dapat terjadi, di mana pandangan etika yang diterima secara umum
berubah. Tantangan ini dapat diatasi dengan terus belajar dan berkembang sesuai
dengan perkembangan etika dan moralitas yang baru.
Secara keseluruhan, tantangan-tantangan ini dapat diatasi
dengan memiliki proses pengambilan keputusan yang terstruktur dan dengan
berkomunikasi dengan orang-orang yang terlibat dalam dilema etika. Perubahan
paradigma di lingkungan dapat mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai yang
digunakan dalam pengambilan keputusan etis, dan ini dapat memerlukan
penyesuaian dalam pendekatan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dalam konteks pendidikan memiliki
pengaruh yang sangat besar pada pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita.
Dalam pengambilan keputusan yang tepat, guru dapat memastikan bahwa setiap
murid memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan
potensi mereka.
Penting untuk mempertimbangkan potensi murid yang
berbeda-beda dan memutuskan pembelajaran yang tepat untuk setiap murid secara
individu. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan
pembelajaran yang tepat, antara lain gaya belajar kemampuan akademik minat dan
motivasi, lingkungan belajar dan lainnya.
Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan
yang tepat akan memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan atau masa
depan murid-muridnya. seorang pemimpin pembelajaran dapat memberikan pengalaman
pembelajaran yang baik dan memerdekakan bagi murid-muridnya. Hal ini dapat
membantu murid-murid mencapai potensi mereka, berhasil di masa depan, dan
menjadi individu yang berkualitas.
Keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya, pembelajaran etika
dan pengambilan keputusan ini merupakan bagian dari modul tentang kepemimpinan
dan manajemen pendidikan. Modul-modul sebelumnya telah membahas tentang
kepemimpinan dan manajemen, termasuk pula bagaimana kepemimpinan yang baik
dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan pengembangan potensi murid.
Keterampilan dalam pengambilan keputusan dan etika merupakan bagian penting
dari kepemimpinan yang efektif. Oleh karena itu, modul ini merupakan bagian
yang penting dalam mempersiapkan pemimpin pembelajaran yang berkualitas.
Dalam modul ini, saya telah mempelajari tentang dilema etika
dan bujukan moral, paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan
keputusan, dan langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan.
Konsep dilema etika dan bujukan moral membantu saya memahami
bahwa terdapat situasi-situasi di mana keputusan yang dibuat dapat memiliki
implikasi etis yang signifikan dan bagaimana hal ini mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Sementara itu, paradigma pengambilan keputusan
memberikan saya sudut pandang berbeda tentang bagaimana keputusan diambil dan
prinsip-prinsip yang mendasarinya. Sedangkan, langkah-langkah dalam pengambilan
dan pengujian keputusan membantu saya memahami bagaimana cara melakukan
pengambilan keputusan yang lebih sistematis dan terukur.
Hal yang menurut saya mungkin di luar dugaan adalah
pentingnya melibatkan berbagai stakeholder dalam proses pengambilan keputusan
dan mengambil perspektif yang beragam. Selain itu, saya juga menyadari bahwa
pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh paradigma dan pandangan yang
dimiliki oleh pengambil keputusan, sehingga perlu untuk memahami paradigma dan
pandangan yang mendasari keputusan tersebut.
Sebagai guru dan walikelas, saya pernah mengalami pengambilan
keputusan situasi dilema etika. Hanya saja saya membuat kepitusan hanyaa
berdasarkan fakta dan ituisi saya pribadi. Namun, modul ini memberikan
pandangan yang sangat berharga tentang cara menghadapi dilema etika dan bujukan
moral, serta memberikan kerangka kerja yang sistematis dan terukur untuk
pengambilan keputusan. Hal ini dapat membantu pemimpin pembelajaran untuk lebih
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan murid-murid mereka serta menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan berharga bagi mereka.
saya mendapatkan gambaran bagaimana pemimpin pembelajaran dapat
mengembangkan cara yang lebih efektif dan terukur dalam mengambil keputusan
yang berdampak pada murid-murid mereka. Melalui pembelajaran modul ini,
pemimpin pembelajaran dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana cara menghadapi dilema etika dan bujukan moral, serta memperoleh
kerangka kerja yang sistematis dan terukur untuk pengambilan keputusan.
Sebagai individu, mempelajari topik ini dapat membantu kita
untuk mengembangkan sikap kritis dan reflektif dalam mengambil keputusan yang
memperhatikan dampak dan implikasi etisnya pada orang lain dan lingkungan
sekitar.
Sebagai seorang pemimpin, mempelajari topik ini sangat
penting karena sebagai pemimpin kita bertanggung jawab untuk membuat keputusan.
Dengan memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan dilema
etika dan pengambilan keputusan yang baik, pemimpin dapat membuat keputusan
yang lebih tepat dan responsif terhadap kepentingan dan kebutuhan semua pihak
yang terlibat dalam organisasi atau lingkungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar