Rabu, 20 Januari 2021

 

ASAM dan BASA

(Part 2)

Oleh : Hery Sudrajat, S.T

 

Cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa ?

Menggunakan indikator asam:

1.      indikator alami

2.      indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter

Indikator Alami

Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, juga daun-daun berwarna. 

 contoh:  kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium.

Indikator Universal

1.      Kertas Lakmus

2.      pH meter

merupakan sebuah alat elektronik atau bisa dikatakan alat yang lebih modern untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan

KONSEP pH dan pOH

Asam terbagi menjadi dua, yaitu asam kuat dan asam lemah.. Pembagian ini sangat membantu dalam penentuan derajat keasaman (pH)

1.     Asam kuat

Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya/terionisasi sempurna (α = 1). Untuk menyatakan derajat  keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.

Rumus :

Karena mampu terionisasi dengan sempurna, maka asam kuat termasuk elektrolit kuat.

Contoh asam kuat : Asam Sulfat (H2SO4), Asam Nitrat (HNO3), Asam Klorida (HCl), Asam Bromida (HBr), Asam Iodida (HI), Asam Perklorat (HClO4)

 2. Asam lemah

Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).

Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :


Yang termasuk contoh asam lemah adalah : Asam Asetat (CH3COOH), Asam Format (HCOOH), Asam Oksalat (H2C2O4 · 2H2O), Asam Benzoat (C6H5COOH)

Basa terbagi menjadi dua, yaitu basa kuat dan basa lemah. Pembagian ini sangat membantu dalam penentuan derajat keasaman (pH).

1.      Basa Kuat

Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.

       Rumus :

pH larutan basa kuat dapat ditentukan dengan alur sebagai berikut:

  1. Tentukan [OH-berdasarkan perbandingan koefisien
  2. Tentukan pOH dengan rumus pOH = - log [OH-]
  3. Tentukan pH berdasarkan pH = 14 – pOH

            Contoh basa kuat: NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2

2.      Basa Lemah

Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,  α  ≠ 1, (0 <  α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH-tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :

Adapun yang termasuk basa lemah adalah : Ammonium Hidroksida atau NH4OH, Besi (II) Hidroksida atau Fe(OH)2, Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3, Alumunium Hidroksida atau Al(OH)3, Perak Hidroksida atau AgOH

 

7 komentar:

  1. Nama : AAL MOH ARDIANSYAH
    Kelas: X TP 1
    Allhamdulillah, selesai nyatetnya,...
    Yg baca komentar ini, coba sebutin apa keinginan kalian??? .......:v

    BalasHapus
  2. Nama: Acep alridwan
    Kels: X tp 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:m.abdul Majid
      Kelas:x tp 1
      Alhamdulillah pembelajaran mudah dipahami

      Hapus
  3. Nama:Cep Ridwan
    Kelas:X TP2
    Sangat mengerti

    BalasHapus
  4. Nama: Baehaqi Mu'in
    Kelas: X TKR1
    Tugas selesai

    BalasHapus

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...