Rabu, 26 Agustus 2020

 

GAYA

(Bagian 1)

 

Gaya dan Gerak: Fakta

Gerak membuat dunia berputar. Gerak membuat bulan juga berputar. Ketika kita memikirkan gerak, kita sering berpikir tentang mobil, sepeda, anak-anak berlari, bola basket yang memantul, dan pesawat terbang. Tapi gerak lebih dari itu. Gerak penting bagi kehidupan kita dan memengaruhi banyak hal yang kita lakukan. Gerak adalah perubahan posisi atau lokasi. Tapi gerak membutuhkan kekuatan untuk menyebabkan perubahan itu. Mari belajar tentang gaya dan gerak serta efek hukum fisik ini di dunia kita.

 

Apa itu Gaya?

Gaya hanyalah kata untuk mendorong atau menarik. Jika saya mendorong sesuatu atau menariknya, maka saya menerapkan gaya padanya. gaya membuat benda bergerak atau, lebih tepatnya, membuat benda mengubah gerakannya. Dua gaya alami adalah gaya gravitasi dan gaya magnetis pada magnet.

Kedua gaya ini bekerja pada jarak dan tidak memerlukan kontak langsung antar objek agar berfungsi. Gravitasi menghasilkan gaya yang menarik benda ke arah satu sama lain, seperti orang ke tanah. Ini adalah kekuatan yang membuat Bumi berputar mengelilingi matahari dan itulah yang menarik Anda ke tanah saat Anda melakukan perjalanan. Sedangkan gaya Magnet menghasilkan gaya yang dapat menarik ujung berlawanan dari dua magnet bersama-sama atau mendorong ujung yang sama terpisah. Magnet juga menarik benda-benda yang terbuat dari logam.


Jenis Gaya Kontak

Ada 6 jenis gaya yang bekerja pada objek ketika mereka bersentuhan satu sama lain. Ingat, gaya bisa berupa dorongan atau tarikan. Keenamnya adalah:

1.     Gaya normal

2.    Gaya terapan

3.    Gaya gesekan

4.    Gaya tegang

5.    Gaya pegas

6.     Gaya Hambat atau penahan

Mari selidiki bagaimana kekuatan ini bisa dilihat dalam hidup kita.

 Gaya normal

Sebuah buku yang diletakkan di atas meja memiliki gaya gravitasi yang menariknya ke arah Bumi. Tetapi buku tersebut tidak bergerak, jadi pasti ada gaya berlawanan yang bekerja pada buku tersebut. Gaya ini disebabkan oleh meja dan dikenal sebagai gaya normal. Anda dapat "melihat" gaya normal dalam beberapa situasi. Jika Anda menempatkan sepotong kayu tipis atau plastik (penggaris) sehingga kedua ujungnya ditopang (mungkin oleh buku) dan meletakkan benda kecil yang berat di tengah, potongan kayu itu akan bengkok. Tentu saja ia ingin diluruskan sehingga memberikan gaya ke atas pada benda tersebut. Gaya ke atas ini adalah gaya normal. Anda bisa merasakan gaya itu sendiri jika Anda menekan di tengah-tengah potongan kayu. Semakin keras Anda mendorong, semakin banyak kayu yang ditekuk dan semakin keras mendorong ke belakang.

Gaya Terapan

Gaya terapan mengacu pada gaya yang diterapkan pada suatu objek seperti saat seseorang memindahkan perabot melintasi ruangan atau menekan tombol pada remote control.  Itu contoh dari sebuah gaya diterapkan.


Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang disebabkan oleh dua permukaan yang bersentuhan satu sama lain. Gesekan dapat membantu seperti pada gesekan yang memungkinkan seseorang berjalan melintasi tanah tanpa tergelincir atau dapat merusak seperti gesekan bagian ban di motor/mobil dengan jalan (aspal).

 Gaya Tegang

Gaya tegang adalah gaya yang diterapkan pada kabel atau kawat yang ditambatkan pada ujung yang berlawanan ke dinding lawan atau benda lain. Hal ini menyebabkan gaya tarik yang sama di kedua arah.

 Gaya Pegas

Gaya pegas adalah gaya yang diciptakan oleh pegas yang dikompresi atau diregangkan. Bergantung pada bagaimana pegas dipasang, pegas dapat menarik atau mendorong untuk menciptakan gaya.

 

Kekuatan Penahan/Hambatan

Gaya penahan, seperti hambatan udara atau gesekan, mengubah gerakan. Apakah kekuatan benar-benar menghentikan atau memperlambat sesuatu tergantung pada sudut pandang Anda. Gesekan udara membuat daun merambat tertiup angin. Saat Anda mengambil pensil, gesekan dengan jari-jari Anda yang membuat pensil bergerak. Dalam setiap kasus, gesekan membuat dua benda (seperti udara dan daun) bergerak bersama.

Apa itu Inersia?

Inersia sebenarnya bukan gaya sama sekali, melainkan sesuatu yang dimiliki semua benda karena mereka memiliki massa. Semakin banyak massa sesuatu memiliki semakin banyak inersia yang dimilikinya. Anda dapat menganggap inersia sebagai sesuatu yang membuatnya sulit untuk mendorong sesuatu.

 

Apa itu Gesekan?

Gesekan adalah gaya yang terjadi saat benda bergesekan satu sama lain. Katakanlah Anda sedang mendorong kereta mainan di lantai. Tidak perlu banyak tenaga karena mainannya ringan. Sekarang katakanlah Anda mencoba mendorong kereta sungguhan. Anda mungkin tidak dapat melakukannya karena gaya gesekan antara kereta dan tanah lebih kuat. Semakin berat benda tersebut, semakin kuat gaya gesekannya.

 

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

Beberapa orang menganggap Sir Isaac Newton sebagai ahli matematika Inggris terhebat pada masanya dan mungkin salah satu ilmuwan terhebat yang pernah dikenal dunia. Menurut sebuah cerita, Newton melihat sebuah apel jatuh ke tanah dan dia menemukan bahwa gaya yang sama yang menyebabkan apel jatuh juga mengatur pergerakan bulan dan planet-planet. Pada tahun 1687 Newton menerbitkan tiga hukum geraknya dalam "Principia Mathematica Philosophiae Naturalis". Ketiga hukumnya menjelaskan bagaimana konsep gaya dan gerak bekerja.

 Hukum Pertama Newton

Hukum pertama Newton tentang gerak menyatakan: Suatu benda yang bergerak cenderung tetap bergerak, benda diam cenderung tetap diam kecuali jika ditindaklanjuti oleh gaya luar.

Jadi, jika sebuah benda bergerak - kelembamannya (massa) akan cenderung membuatnya tetap bergerak, dan jika ada benda diam, kelembamannya akan cenderung membuatnya diam.

 Hukum Kedua Newton

Hukum gerak kedua menyatakan bahwa suatu gaya, yang bekerja pada suatu benda, akan mengubah kecepatannya dengan mengubah kecepatannya atau arahnya atau keduanya.

Jika bola basket Anda menggelinding ke jalan dan terkena sepeda, bisa jadi bola akan berubah arah atau kecepatannya atau keduanya. Ini juga berlaku untuk motor.

 Hukum Ketiga Newton

Hukum ketiga mungkin yang paling terkenal dari hukum Newton. Ini menyatakan bahwa untuk setiap gaya dan aksi, ada reaksi yang sama dan berlawanan.

Inilah yang menyebabkan meriam mundur saat ditembakkan. 'Tendangan' dari penembakan amunisi inilah yang membuat meriam melompat mundur

 

Referensi:

Materi ini diambil dan diolah dari sumber:

https://sciencetrek.org/sciencetrek/topics/force_and_motion/facts.cfm

 

Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi


oleh : Hery Sudrajat, S.T


Uraian Materi

Alam semesta ini mengandung zat yang jumlahnya tak terhitung. Ternyata semua zat tersebut tersusun dari zat-zat dasar yang disebut dengan unsur. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir).

Nama unsur

Di lingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang diberi nama Karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas, besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 buah unsur. Nama-nama unsur tersebut selengkapnya ada pada tabel 1.

Kalau kita perhatikan, nama-nama unsur tersebut sangat menarik. Nama unsur diambil dari nama suatu  daerah, seperti germanium (Jerman), polonium (Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa),  amerisium (Amerika), kalifornium (Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia).

Beberapa nama diambil dari nama ilmuwan, seperti: einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium (Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium (Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari).



Lambang Unsur

 

Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons Jacob Berzelius mengusulkan pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur.

Apakah huruf C, Au, Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf tersebut merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara singkat. Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas yang banyak digunakan sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa a lat dapur terbuat dari aluminium yang mempunyai lambang kimia Al.

 

Lambang unsur terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf besar diikuti huruf kecil. Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut, misalnya nitrogen (N), oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au berasal dari nama latin dari emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang diambil dari “Ferum”, Ag merupakan lambang perak yang diambil dari kata “Argentum”. Penulisan lambang unsur selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.



Aturan dalam menuliskan lambang unsur:

1.    Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf, maka harus digunakan huruf kapital, misalnya oksigen (O), hidrogen (H), karbon (C).

 2.    Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf, maka huruf pertama menggunakan huruf kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf kecil, misalnya seng (Zn), emas (Au), tembaga (Cu). Kobalt dilambangkan Co, bukan CO. CO bukan lambang unsur, tetapi lambang senyawa dari karbon monoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen (O).

   Rangkuman

 1.       Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

 2.       Nama ilmiah unsur mempunyai asal usul yang bermacam-macam, misalnya nama benua, nama tokoh, nama negara dan sebagainya.

 3.       Lambang unsur ditetapkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).


TUGAS


Sumber  

http://saharuddinsaja.blogspot.com/2016/02/lambang-unsur-senyawa-dan-bentuk-molekul.html

Kamis, 13 Agustus 2020

 

Mengenal Proses Pengecoran Logam 

 

1.    Pengertian Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks.

 

2.    Pembuatan Cetakan Manual Pembuatan cetakan tangan meliputi pembuatan cetakan dengan kup dan drag, 


3.    Pengolahan Pasir Cetak 

Pasir cetak yang sudah digunakan untuk membuat cetakan, dapat dipakai kembali dengan mencampur pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dalam pasir tersebut dibuang. Pasir cetak dapat digunakan berulang-ulang. Setelah digunakan dalam proses pembuatan suatu cetakan, pasir cetak tersebut dapat diolah kembali tidak bergantung pada bahan logam cair. Prosesnya dengan cara pembuangan debu halus dan kotoran, pencampuran, serta pendinginan pasir cetak. Adapun mesin-mesin yang dipakai dalam pengolahan pasir, antara lain: 

 

a.    Penggiling pasir Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut menggunakan lempung sebagai pengikat, sedangkan untuk pengaduk pasir digunakan jika pasir menggunakan bahan pengikat seperti minyak pengering atau natrium silikat. 

b.   Pencampur pasir Pencampur pasir digunakan untuk memecah bungkah-bungkah pasir setelah pencampuran. Jadi, pasir dari penggiling pasir kadang-kadang diisikan ke pencampur pasir atau biasanya pasir bekas diisikan langsung ke dalamnya. 

c.    Pengayakan Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai untuk menyisihkan kotoran dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar dan ayakan bergetar. 

d.   Pemisahan magnetis Pemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan potongan- potongan besi yang berada dalam pasir cetak tersebut. 

e.   Pendingin pasir Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu bersentuhan dengan butir-butir pasir sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir pengagitasi, udara lewat melalui pasir yang diagitasi. Adapun pada pendingin pasir tegak, pasir dijatuhkan ke dalam tangki dan disebar oleh sebuah sudu selama jatuh, yang kemudian didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin pasir bergetar menunjukkan alat di mana pasir diletakkan pada pelat dan pengembangan pasir efektif. 

 

4.    Pengecoran Cetakan Ekspandable (Expandable Mold Casting) Expandable mold casting adalah sebuah klasifikasi generik yang melibatkan pasir, plastiK, tempurung, gips, dan investment molding (teknik lost-wax). Metode ini melibatkan penggunaan cetakan sementara dan cetakan sekali pakai. 

 

5.    Pengecoran dengan Pasir (Sand Casting) Pengecoran dengan pasir membutuhkan waktu selama beberapa hari dalam proses produksinya dengan hasil rata-rata (1-20 unit/jam proses pencetakan) dan proses pengecoran dengan bahan pasir ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama terutama untuk produksi dalam skala yang besar. Pasir hijau/green sand (basah) hampir tidak memiliki batas ukuran beratnya, akan tetapi pasir kering memiliki batas ukuran berat tertentu, yaitu antara 2.300-2.700 kg. Batas minimumnya adalah antara 0,05-1 kg. Pasir ini disatukan dengan menggunakan tanah liat (sama dengan proses pada pasir hijau) atau dengan menggunakan bahan perekat kimia/minyak polimer. Pasir hampir pada setiap prosesnya dapat diulang beberapa kali dan membutuhkan bahan input tambahan yang sangat sedikit. Pada dasarnya, pengecoran dengan pasir ini digunakan untuk mengolah logam bertemperatur rendah, seperti besi, tembaga, aluminium, magnesium, dan nikel. Pengecoran dengan pasir ini juga dapat digunakan pada logam bertemperatur tinggi, namun untuk bahan logam selain itu tidak akan bisa diproses. Pengecoran ini adalah teknik tertua dan paling dipahami hingga sekarang. Bentuk-bentuk ini harus mampu memuaskan standar tertentu sebab bentuk-bentuk tersebut merupakan inti dari proses pergecoran dengan pasir . 

 

6.    Pengecoran dengan Gips (Plaster Casting) Gips yang tahan lama lebih sering digunakan sebagai bahan dasar dalam produksi pahatan perunggu atau sebagai pisau pahat pada proses pemahatan batu. Dengan pencetakan gips, hasilnya akan lebih tahan lama (jika disimpan di tempat tertutup) dibanding dengan tanah liat asli yang harus disimpan di tempat yang basah agar tidak pecah. Dalam proses pengecoran ini, gips yang sederhana dan tebal dicetak, diperkuat dengan menggunakan serat, kain goni, semua itu dibalut dengan tanah liat asli. Pada proses pembuatannya, gips ini dipindah dari tanah liat yang lembab, proses ini akan secara tidak sengaja merusak keutuhan tanah liat tersebut. Akan tetapi ini bukanlah masalah yang serius karena tanah liat tersebut telah berada di dalam cetakan. Cetakan kemudian dapat digunakan lagi di lain waktu untuk melapisi gips aslinya sehingga tampak benar-benar seperti tanah liat asli. Permukaan gips ini selanjutnya dapat diperbarui, dilukis, dan dihaluskan agar menyerupai pencetak dari perunggu. Pengecoran dengan gips hampir sama dengan pengecoran dengan pasir kecuali pada bagian gips diubah dengan pasir. Campuran gips pada dasarnya terdiri dari 70-80 % gipsum dan 20-30 % penguat gipsum dan air. Pada umumnya, pembentukan pengecoran gips ini membutuhkan waktu persiapan kurang dari 1 minggu, setelah itu akan menghasilkan produksi rata-rata sebanyak 1-10 unit/jam pengecorannya dengan berat untuk hasil produksinya maksimal mencapai 45 kg dan minimal 30 kg, dan permukaan hasilnyapun memiliki resolusi yang tinggi dan halus. Jika gips digunakan dan pecah, maka gips tersebut tidak dapat diperbaiki dengan mudah. Pengecoran dengan gips ini normalnya digunakan untuk logam non belerang seperti aluminium, seng, tembaga. Gips ini tidak dapat digunakan untuk melapisi bahan-bahan dari belerang karena sulfur dalam gipsum secara perlahan bereaksi dengan besi. Persiapan utama dalam pencetakan adalah pola yang ada disemprot dengan film yang tebal untuk membuat gips campuran. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah cetakan merusak pola. Unit cetakan tersebut dikocok sehingga gips dapt mengisi lubang-lubang kecil di sekitar pola. Pembentuk pola dipindahkan setelah gips diatur. Pengecoran gips ini menunjukkan kemajuan, karena penggunaan peralatan otomatis dapat segera digunakan dengan mudah ke sistem robot, karena ketepatan desain permintaan semakin meningkat yang bahkan lebih besar dari kemampuan manusia. 

 

 

7.    Pengecoran Gips, Beton, atau Plastik Resin. 

Gips sendiri dapat dilapisi, demikian pula dengan bahan-bahan kimia lainnya seperti beton atau plastik resin. Bahan-bahan ini juga mengunakan percetakan yang sama seperti penjelasan di atas (waste mold) atau multiple use piece mold, atau percetakan yang terbuat dari bahan-bahan yang sangat kecil atau bahan yang elastis seperti karet latex (yang cenderung disertai dengan cetakan yang ekstrim). Jika pengecoran dengan gips atau beton maka produk yang dihasilkan akan seperti kelereng, tidak begitu menarik, kurang transparan dan biasanya dilukis. Tak jarang hal ini akan memberikan penampilan asli dari logam/batu. Alternatif untuk mengatasi hal ini adalah lapisan utama akan dibiarkan mengandung warna pasir sehingga memberikan nuansa bebatuan. Dengan menggunakan pengecoran beton, bukan pengecoran gips, memungkinkan kita untuk membuat ukiran, pancuran air, atau tempat duduk luar ruangan. Selanjutnya adalah membuat meja cuci (washstands) yang menarik, washstands dan shower stalls dengan perpaduan beraneka ragam warna akan menghasilkan pola yang menarik seperti yang tampak pada kelereng/ravertine. 

 

 

8.    Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting) 

Pengecoran sentrifugal berbeda dengan penuangan gravitasi-bebas dan tekanan-bebas karena pengecoran sentrifugal membentuk dayanya sendiri menggunakan cetakan pasir yang diputar dengan kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda kereta api merupakan aplikasi awal dari metode yang dikembangkan oleh perusahaan industri Jerman Krupp dan kemampuan ini menjadikan perkembangan perusahaan menjadi sangat cepat. 

 

9.    Die Casting Die casting adalah proses pencetakan logam dengan menggunakan penekanan yang sangat tinggi pada suhu rendah. Cetakan tersebut disebut die. Rentang kompleksitas die untuk memproduksi bagian-bagian logam non belerang (yang tidak perlu sekuat, sekeras, atau setahan panas seperti baja) dari keran cucian sampai cetakan mesin (termasuk hardware, bagian-bagian komponen mesin, mobil mainan, dsb). 

 

 

 

Referensi:

 

http://eksis.ditpsmk.net/uploads/book/file/A0E562BD-BA8C-4611-A635-E8EE48BD5D7A/MODUL_MPDPL.pdf

http://industrial-engineering-new.blogspot.com/2017/01/proses-pengolahan-logam.html

Rabu, 12 Agustus 2020


MATERI KIMIA

(oleh Hery Sudrajat,S.T)









 

GERAK LURUS

 

gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi benda terhadap acuan tertentu. Untuk memahami mengenai definisi gerak, mari kita simak contoh berikut, misalnya ada dua buah mobil, mobil A dan mobil B. Jika mobil A diam dan mobil B bergerak maka dikatakan bahwa mobil B bergerak menurut pengamat yang berada di mobil A atau mobil B bergerak dengan titik acuannya adalah pengamat di mobil A.


Gerak suatu benda berdasarkan bentuk lintasannya dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak lurus, gerak lengkung (parabola/peluru), dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus, misalnya : gerak kereta api di atas rel yang lurus., gerak kelereng yang digelindingkan di lantai dan gerak pelari cepat. Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa parabola (garis lengkung), misalnya : gerak anak panah dilepas dari busur, gerak bola yang ditendang dan gerak peluru yang ditembakkan. Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran, misalnya : gerak jarum jam, gerak komedi putar dan gerak baling-baling.

 

A.    Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Didalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada rel yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta api menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan.

 

Gambar 1 Kereta api bergerak Lurus Beraturan

 Bagaimana besaran-besaran Fisika pada gerak lurus beraturan itu? Untuk mengetahuinya mari kita analisis gerak kereta api yang melakukan gerak lurus beraturan selama 5 menit dengan data seperti pada tabel berikut!

 Table 1 Kecepatan Kereta Api selama 5 menit

 Dengan memperhatikan Tabel 1. dapat dibuat grafik hubungan antara jarak tempuh (s) pada sumbu-y dan waktu tempuh pada sumbu-x seperti yang ditunjukan gambar 2.

 

Gambar 2 Grafik s-t gerak lurus beraturan

Hubungan antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda yang melakukan gerak lurus beraturan, akan memberikan grafik berbentuk linear atau berupa garis lurus dengan tangen sudut kemiringan grafik menunjukan nilai kecepatan benda.

Secara umum hubungan jarak tempuh (s) dan kecepatan (v) dituliskan sebagai berikut.

s = v x t

dengan

s = jarak tempuh (meter)

t = selang waktu (sekon)

v = kecepatan (m s -1 )

perhatikan Hubungkan troli dengan pita ticker timer di atas papan luncur seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3 Percobaan gerak lurus beraturan

 Dari pengamatan hasil rekaman pewaktu ketik kita akan memperoleh data hasil ketikan pada pita kertas sebagai berikut:

Gambar 4 Hasil ketikan pada pewaktu ketik untuk GLB

 Bila potongan-potongan pita kertas dijajarkan, akan diperoleh gambar seperti di bawah ini.

Gambar 5 Jejak hasil ketukan ticker timer pada pita kertas

 Ternyata, jarak antara masing-masing ketukan sama. Hal ini menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh troli setiap satuan waktu adalah sama. Garis yang menghubungkan puncakpuncak pita menunjukkan grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu yang tanpa garis lurus horizontal.

                                                       

Gambar 6 Grafik (v-t) hasil potongan pita pewaktu ketik utk GLB

 

B.     Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan jika kecepatan benda berubah secara beraturan terhadap waktu dan lintasan benda tersebut berupa garis lurus. Kecepatan benda dapat bertambah secara beraturan (dipercepat) ataupun berkurang secara beraturan (diperlambat). Contoh dari gerak dipercepat adalah benda yang jatuh bebas. Adapun contoh gerak diperlambat adalah benda yang dilemparkan ke atas.

 perhatikan Hubungkan troli dengan pita ticker timer di atas papan luncur seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 7 Percobaan gerak lurus berubah  beraturan

Dari pengamatan hasil rekaman pewaktu ketik kita akan memperoleh data hasil ketikan pada pita kertas sebagai berikut:

Gambar 8 Hasil ketikan pada pewaktu ketik untuk GLBB

Bila potongan-potongan pita kertas dijajarkan, akan diperoleh gambar seperti di bawah ini.

Gambar 9 Grafik (v-t) hasil potongan pita pewaktu ketik utk GLBB

 Dengan menggunakan pewaktu ketik, diketahui bahwa untuk benda yang bergerak dengan percepatan tertentu, kecepatannya selalu berubah. Jika dibuat grafik hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari gerak lurus berubah beraturan untuk beberapa keadaan, akan diperoleh bentuk grafik seperti pada gambar 10

Gambar 10 Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t)

 Jika di gambarkan dalam bentuk grafik hubungan (s) terhadap (t) akan diperoleh grafik seperti gambar 11

Gambar 11 Grafik hubungan (s-t) pada GLBB

 Untuk harga a positif, kelengkungan grafiknya ke atas; sedangkan untuk a negatif kelengkungan grafiknya menghadap ke bawah. Jika bernilai a positif dikatakan benda mengalami percepatan dan jika a berharga negatf dkatakan benda mengalami perlambatan.

 


 













jarak tempuh benda yang bergerak lurus beraturan dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.

Dengan persamaan-persamaan gerak lurus berubah beraturan tersebut, jarak tempuh (s) merupakan fungsi kecepatan awal (v0 ), percepatan ( a ) dan waktu tempuh (t). Dengan menghilangkan variabel t, akan diperoleh persamaan baru yang tidak bergantung pada waktu, yaitu

Tulisan ini diambil dan diolah dari sumber:

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_2_%28Gerak%29_KD_Fisika.pdf



KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...