Sabtu, 05 Oktober 2013

Tentang Salah Satu Naluri

Belajar Mengenal Cinta
Adakah yang bisa menandingi semerbak bunga  yang harum?
Atau menandingi merdunya nyanyian burung pipit?
Kumpulkan orang-orang mulia dan dermawa
Lalu bandingkan
Denagn keduanya, pasti keduanya lebih mulia dari mereka
Wahai pengeluh, belajarlah cinta dari keduanay
Sungguh aku mendapatkan cinta sebagai ilmu yang berharga
Jangan engkau cari kasih sayang dari orang yang bodoh
Seseorang tidak akan mencintai
Hingga dia memahami apa itu cinta

(entahlah)
Cinta membingungkan orang yang berakal
Cinta adalah kekuatan dan cahaya bagi yang mengharapkan
Memberi perlindungan yang besar kepada ruh
Cinta dalah keamanan dan obat jiwa
Cinta melarang berpaling dari petunjuk
Cinta dalah tirai dan penutup bagi sikaya
Cinta jika menguasau jiwa akan menjadikannya mulia
Pecinta kepada tuhan yang sesungguhnya dalah para ulama


Gambaran Cinta
Mereka berkata gambarkan cinta dan janagn salah dalam menggambarkannya
Jika gambaranmu benar kami mengikutinya
Aku katakan : percaya, ikhlas, dan ma’rifah
Hendaknya kamu mati dan tujuanmu adalah Allah
Kamu ridoi bersama dengan rahmat yang tercurah
Denagn berendah diri
Berjalan diatas syariat yang mulia
Janagn menyalahi hukum atau mempermainkan
Jika kamu  berbuat demikian kamu adalah pecinta
Jika mereka berkata kamu berbuat bid’ah
Kami menjawab, kami meridhoinya
Tidak ada selain Allah yang kami ridhoi dan kami tuju
Tidak ada yang memiliki kesamaan denagn Tuhan pemilik Arsy yang kami cintai


dikutip dari buku "menjadi pribadi yang dicintai"

Kerinduan Akan Peran Mahasiswa



Kerinduan Akan Peran Mahasiswa

Kepada para mahasiswa, yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan, dipersimpanagn jalan
Kepada pewaris peradaban, yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia
            Wahai kalian yang rindu kemenangan
            Wahai kalian yang turun ke jalan
            Demi mempersembahkan jiwa dan raga
            Untuk negeri tercinta
           
Masih terngiang kata-kata yang dinyanyikan saat pertama kali memasuki universitas, yaitu ketika masa orientasi kampus. Nyanyian yang menggambarkan bagaimana peran seorang mahasiswa dalam perubahan, yang akan mewarisi peradaban di masa depan.
 Tidak sedikit mahasiswa yang melakuakn perubahan dengan turun ke jalan, seperti yang terjadi pada peubahan orde baru ke reformasi. Hal itu dilakukan atas nama perubahan untuk menuju kearah yang lebih baik. Memang sangat wajar ketika mahasiswa sebagai tumpuan perubahan. Usia yang yang mapan atau sebagai pemuda-pemudi (rentang antara  18-25 tahun) untuk menunjukan kualitas diri sebagai pembawa estafet masa depan.
Ya, perubahan yang ingin dibawa mahasiswa dari keadaan yang tidak baik menuju keadaan yang baik. Reaksi yang tinggi kadang membuat mahasiswa lupa akan arah tujuan yang akan mereka bawa. Ketika terdapat suatu keadaan yang dianggapnya tidak baik, mereka ingin merubah tapi mereka tidak tahu kearah mana mereka akan merubah keadaan tersebut. Tidak sedikit mahasiswa yang pada akhirnya mereka meminta suatu perubahan namun tanpa solusi. Keadaan mahsiswa seperti inilah yang membuat perannya sebagai agent of change tidak lagi terlihat. Sebagian mahasiswa yang ingin merubah keadaan, mereka hanya melihat permukaan tidak melihat akar permasalahan, sehingga yang terjadi mereka sendiri pusing apa yang harus mereka lakukan. Maka tidak heran ketika ada mahasiswa yang acuh terhadap keadaan. Atau yang mneyebabkan mereka seperti itu juga karena tidak mengetahui permasalahan yang ada.
Adapun mahasiswa yang ingin merubah keadaan, sangat patut diacungi jempol. Disaat tantangan pekerjaan semakin tinggi, mereka masih mau untuk memikirkan yang lain dan mau merubahnya. Hanya arah perubahan yag masih menjadi masalah. Ada mahasiswa yang berfikir bahwa kesalahannya ada pada rezim yang berkuasa,maka mereka menuntut rezimnya untuk diganti. Bukan hanya pada mahaisiwa, tapi juga di Negara-negara lain yang belum lama merebak. Seperti Pakistan, mesir maupun Libya. Seperti yang kita lihat sekarang, setelah rezim diganti tidak ada yang berubah. Masih sama seperti semula hanya orang-orangnya saja yang berganti, namun kebijakan yang dibuat tetap sesuai dengan system yang dipakai, yakni kapitalisme atau sosialisme. Begitu pun arah perubahan yang diusung oleh mahsiswa sekarang. Mereka melihat siapa yang mengeluarkan kebijakan (yang melahirkan keadaan seperti sekarang) bukan mengapa kebijakan itu lahir atau atas dasar apa kebijakan itu diambil. Kalau lah mahasiswa mengetahui bahwa setiap kebijakan yang diambil, pasti merujuk system yang dipakai, kiranyaarah perubahan yang mahasiswa lakaukan bukan sekedar mengganti rezim saja. Namun juga mengganti Patokan atau sumber dari setiap kebujakan.
Tentunya mahasiswa yang menginginkan perubahan mereka adalah mahasiswa yang memilki Idealisme  tinggi yang  membuat mahasiswa kritis dengan fakta yang ada yang menyebabkan reaksi yang sanagt cepat untuk bertindak. Mahasiswa yang berideologi sosialisne akan melakukan perubahan bagaimana caranya supaya keadaan masyarakat yang jomplang menjadi sama rata. Mahasiswa yang berideologi islam akan mengusung perubahan bagaimana caranya sistem islam yang berasal dari sang pencipta diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang akhirnya akan menciptakan kesejahteraan seperti yang telah dirasakan masyarakat ketika daulah khilafah tegak. Tidak kalah semangatnya mahasiswa yang berideologi kapitalis berjuang untuk mempertahankan aturan-aturan yang dibuat manusia untuk diterapkan dalam masyarakat baik dalam bentuk demokrasi atau yang lainnya, sehingga terwujud masyarakat sesuai dengan teori-teori yang ada yang sampai sekarang belum pernah terwujud. Hanya tiga karakter diatas yang dimiliki mahasiswa saat ini. Namun kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang tidak menyadari ideologi apa yang mereka emban dan mereka jadikan pedoman semanagtnya dalam perubahan.

Maka dari itu sanagt penting bagi mahasiswa untuk memahami hakikat ideologi yang dipakai. Penting juga memahami macam-macam ideologi yang ada di dunia ini. Hal tersebut berguna untuk menggiring perubahan yang diusung mahasiswa lebih terarah. Bagaimana ideologi kapitalis, sosialis dan Islam di terapkan di berbagai negara juga pengaruh terhadap negara yanng menerapkan ideologi tersebut.

Melemahnya Rupiah, Menguatnya Harga Kedelai



Melemahnya Rupiah, Menguatnya Harga Kedelai

Pengaruh Melemahnya Rupiah terhadap Naiknya Harga Kedelai
Beberapa waktu terakhir ini, nilai tukar rupiah melemah. Pelemahan rupiah yang telah terjadi beberapa minggu ini tak pelak telah berdampak pada perekonomian Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Harga-harga komoditas impor atau berkandungan bahan impor merangkak naik.tak pelak, harga kedelai yang merupakan barang impor ikut melambung. Hal ini membuat pedagang kelimpungan. antara memproduksi dengan harga yang yang tinggi atau menghentikan sementara produksi. Dan pedagang memilih untuk menghentikan produksi.
Dalam penggunaannya, menurut mentri pertanian, kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4 Juta ton. Dan saat ini 70 % nya berasal dari impor (detik.com, 16/9/2013).  Menyempitnya lahan pertanian karena adanya pengalihan lahan menjadi lahan industri menjadi perhatian. Banyaknya pembangunan tanpa pengontrolan, juga lahan yang kini banyak dilimiki oleh pihak asing membuat pertanian banyak ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Seirama dengan kondisi lapangan, pemerintah pun membuat kebijakan uuntuk mengimpor kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh lokal. Termasuk kedelai.
Di sisi lain, besarnya kuota impor menjadi  hal yang wajar jika saat rupiah melemah terhadap dolar Amerika, harga impor kedelai melambung. Karena dalam praktik perdagangan internasional, alat yang digunakan untuk membeli barang impor ada tiga macam, yakni dollar, devisa, dan letter of credit. Sehingga korelasi moneter sangat kentara dalam kenaikan harga kedelai. 

Penyebab Melemahnya Rupiah
Instabilitas nilai tukar mata uang bukan terjadi kali ini saja dan bukan terjadi hanya pada rupish saja. Bagaimana pada tahun 1998, krisis moneter melanda dunia, termasuk Indonesia di dalamnya. Krisi moneter juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari negara-negara di Uni Eropa dan Amerika. Dalam perekonomian saat ini, moneter merupakan sebuah keniscayaan, hal ini dibuktikan dengan adanya krisis moneter yang telah terjadi sebanyak 20 kali selama abad 20. Jika dihitung, maka krisis moneter terjadi pada kurun waktu 5 tahun sekali.  Bagaimana tahun 2008 lalu Amerika mengalami krisis hingga negara-negara maju lainnya beramai-ramai memabntu memulihkan perekonomian Amerika. dan 5 tahun berselang, tahun ini yakni tahun 2013 krisis tersebut berulang dikawsan Asia.
Menurut Ahmad Umar, Penyebab instabilitas mata uang dikembalikan pada dua hal yaitu problem moneter dan problem ekonomi. Yang dimaksud dengan problem moneter adalah problem mata uang itu sendiri. Mata uang yang digunakan saat ini adalah mata uang kertas (fiat money). Mata uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik (nilai bahan). Mata uang kertas hanya memiliki nilai nominal (nilai tertulis) yang ditetapkan oleh undang-undang. Sedangkan yang dimaksud problem ekonomi adalah problem ketidakmampuan dalam negeri memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama pada komoditas strategis yaitu pangan dan energi, sehingga menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi pada Negara lain.
Legitimasi mata uang kertas sangat rapuh sebab ia sama sekali tidak disandarkan pada komoditas yang bernilai seperti emas dan perak. Ia hanya ditopang oleh undang-undang yang dibuat pemerintahan suatu negara. Jika keadaan politik dan ekonomi negara tersebut tidak stabil maka tingkat kepercayaan terhadap mata uangnya juga akan menurun. Para pemilik uang akan beramai-ramai beralih ke mata uang lain atau komoditas yang dianggap bernilai sehingga nilai uang tersebut terpuruk.
Hal ini dijadikan alat permaian bagi orang-orang tertentu yang memilki modal, terutama yang bermain di pasar modal atau saham. Sehingga kondisi perekonomian lebih banyak dikendalikan oleh segelintir orang, sedangkan pengaruhnya berdampak pada seluruh aspek termasuk harga barang yang naik yang kebnayakan di konsumsi oleh kalagan menengah ke bawah seperti kedelai yang menjadi bahan baku tempe dan tahu.  Inilah dampak dari posisi Indonesia yang menerapkan sistem ekonomi yang sama dengan dengan negara dunia lainnya yakni sistem ekonomi kapitalisme. Sistem ekonomi yang menjadi tulang punggung ideologi kapitalisme yang kini merajai dunia. Namun faktanya, ekonomi kapitalisme tidak mampu menyelamatkan perekonomian negara penganutnya bahkan menghancurkannya. Hal ini bisa dilihat dari satu aspek yakni penggunaan nilai mata uang yang digunakan. Inflasi dan moneter yang selalui menghantui mmebuat sebuah negara tidak akan mampu berdiri sendiri. Termasuk Indonesia yang memiliki segudang potensi untuk menjadi negara mandiri dan super power.
Dalam kondisi jeratan sistem ekonomi kapitalisme, Indonesia tidak akan mampu mencapai kemandirian. Kecuali Indonesia keluar dari perputaran sistem ekonomi yang ada. butuh sebuah revolusi sistem ekonomi yang aka menyelamatkan ketergantungan, salah satunya dalam nilai mata uang. Berbicara revolusi ekonomi, maka kita akan berbicara tentang revolusi ideologi. Karena sistem ekonomi hanya merupakan sebuah sub sistem dari sebuah ideologi. Seperti halnya sistem ekonomi  kapitalisme yang merupakan sub sistem ideologi kapitalisme.

Solusi
 Berbicara tentang nilai mata uang, maka akan berbicara yang namanya standar. Jika saat ini yang menjadi standar adalah uang kertas tanpa ada jaminan, maka inflasi dan moneter dengan sigap menghampiri secara bergilir. Padahal jauh sebelum uang kertas begulir yang hanya berupa nilai instrinsik saja, negara-negara di dunia menggunakan uang kertas dengan jaminan emas. Bahkan negara yang pernah menguasai 2/3 dunia menerapkan sistem mata uang dinar dirham. Pada saat nilai mata uang disandarkan pada emas, nilai mata uang relatif stabil. Beberapa kelebihan diantaranya adalah:
1.      inflasi rendah dan terkendali
Keampuhan mata uang mengendalikan inflasi telah dibuktikan oleh Jastram, (1980) seorang profesor dari University of California. Ia menyimpulkan bahwa tingkat inflasi pada standar emas (gold standard) paling rendah dari seluruh rezim moneter yang pernah diterapkan termasuk pada rezim mata uang kertas (fiat standard). Sebagai contoh dari tahun 1560 hingga 1914 indeks harga (price index) Inggris tetap konstan dimana inflasi dan deflasi nyaris tidak ada. Demikian pula tingkat harga di AS pada tahun 1930 sama dengan tingkat harga pada tahun 1800.
2.      di dalam standar emas, nilai tukar antar negara relatif stabil sebab mata uang masing-masing negara tersebut disandarkan pada emas yang nilainya stabil. Pertukaran antara mata uang yang dijamin oleh emas dengan mata uang kertas negara lain yang tidak dijaminan emas juga tidak menjadi masalah. Hal ini karena nilai mata uang yang dijamin emas tersebut ditentukan oleh seberapa besar mata uang kertas tadi menghargai emas. Nilai emas memang bisa naik atau turun berdasarkan permintaan dan penawaran, namun ketika emas dijadikan uang maka masing-masing negara akan menjaga cadangan emas mereka. Dengan demikian supply mata uang akan relatif stabil sehingga nilainya pun stabil.
Melihat sejarah lahirnya standar mata uang emas, maka akan ditemukan bahwa sistem ekonomi yang menerapkannya adalah sistem ekonomi Islam. Saat ini sistem ekonomi Islam atau ekonomi syariah telah menjamur, terutama di Indonesia. Bahkan banyak bank-bank yang menerapkan sistem syariah. harapannya ekonomi syariah ini akan mampu membantu memulihkan perekonomian yang telah terlanjur berada dalam dasar keterpurukan. Hanya saja, banyak yang melupakan bahwa sistem ekonomi merupakan anak  atau pengaruh dari sistem inti atau ideologi yang digunakan. Termasuk sistem ekonomi Islam atau syariah yang merupakan salah satu bagian dari ideologi Islam. Sehingga tidak mungkin sistem sekonomi syariah akan mambantu memulihkan perekonomian indonesia sementara masih menerapkan ideologi kapitalisme. Sistem ekonomi syaroah akan dapat berfungsi jika ideologi yang diterapkan sesuai dengan induknya, yakni Islam.
Adapun mengenai swasembada pertanian yang kini menjadi sorotan, maka islam pun sebagai ideologi mempunyai cara tersendiri dalam mengatur swasembada pertanian, diantaranya adalah :
1.       negara harus memberikan support penuh dalam pembangunan pertanian; misalnya dengan memberikan modal, lahan, sarana produksi pertanian, dll kepada petani.
2.      dilakukan kebijakan ekstensifikasi; dibuka lahan-lahan baru untuk pertanian. Lahan-lahan yang tidak produktif dan menganggur selama 3 tahun diambil oleh negara dan diberikan kepada mereka yang siap menggarap. Lahan pertanian yang subur harus tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian, tidak dikonversi untuk keperluan lain.
3.      dilakukan intensifikasi dengan penemuan bibit unggul, sistem budidaya, penyediaan pupuk, dan obat pembasmi hama yang efektif.
4.      dilakukan restrukturisasi pertanian. Misalnya, petani-petani gurem yang tidak efisien dengan lahan hanya 0,2-0,3ha harus ditingkatkan skala usahanya dengan lahan yang lebih luas.
5.      dilakukan penanganan yang baik pada sektor pemasaran produk pertanian. Misalnya, rantai pemasaran yang merugikan petani harus dihapus; disiapkan infrastruktur pendukung yang memadai seperti jalan, alat transportasi, pasar, dll; juga dibangun industri-industri yang dapat menyerap hasil pertanian.


KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...