Kerinduan Akan Peran Mahasiswa
Kepada para
mahasiswa, yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat
yang kebingungan, dipersimpanagn jalan
Kepada pewaris
peradaban, yang telah menggoreskan
Sebuah catatan
kebanggaan
Di lembar
sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Masih terngiang kata-kata yang dinyanyikan saat
pertama kali memasuki universitas, yaitu ketika masa orientasi kampus. Nyanyian
yang menggambarkan bagaimana peran seorang mahasiswa dalam perubahan, yang akan
mewarisi peradaban di masa depan.
Tidak sedikit
mahasiswa yang melakuakn perubahan dengan turun ke jalan, seperti yang terjadi
pada peubahan orde baru ke reformasi. Hal itu dilakukan atas nama perubahan
untuk menuju kearah yang lebih baik. Memang sangat wajar ketika mahasiswa
sebagai tumpuan perubahan. Usia yang yang mapan atau sebagai pemuda-pemudi
(rentang antara 18-25 tahun) untuk
menunjukan kualitas diri sebagai pembawa estafet masa depan.
Ya, perubahan yang ingin dibawa mahasiswa dari keadaan
yang tidak baik menuju keadaan yang baik. Reaksi yang tinggi kadang membuat
mahasiswa lupa akan arah tujuan yang akan mereka bawa. Ketika terdapat suatu
keadaan yang dianggapnya tidak baik, mereka ingin merubah tapi mereka tidak tahu
kearah mana mereka akan merubah keadaan tersebut. Tidak sedikit mahasiswa yang
pada akhirnya mereka meminta suatu perubahan namun tanpa solusi. Keadaan mahsiswa seperti inilah yang membuat perannya
sebagai agent of change tidak lagi terlihat. Sebagian mahasiswa yang ingin
merubah keadaan, mereka hanya melihat permukaan tidak melihat akar
permasalahan, sehingga yang terjadi mereka sendiri pusing apa yang harus mereka
lakukan. Maka tidak heran ketika ada mahasiswa yang acuh terhadap keadaan. Atau
yang mneyebabkan mereka seperti itu juga karena tidak mengetahui permasalahan
yang ada.
Adapun mahasiswa yang ingin merubah keadaan, sangat
patut diacungi jempol. Disaat tantangan pekerjaan semakin tinggi, mereka masih
mau untuk memikirkan yang lain dan mau merubahnya. Hanya arah perubahan yag
masih menjadi masalah. Ada mahasiswa yang berfikir bahwa kesalahannya ada pada
rezim yang berkuasa,maka mereka menuntut rezimnya untuk diganti. Bukan hanya
pada mahaisiwa, tapi juga di Negara-negara lain yang belum lama merebak.
Seperti Pakistan, mesir maupun Libya. Seperti yang kita lihat sekarang, setelah
rezim diganti tidak ada yang berubah. Masih sama seperti semula hanya
orang-orangnya saja yang berganti, namun kebijakan yang dibuat tetap sesuai
dengan system yang dipakai, yakni kapitalisme atau sosialisme. Begitu pun arah
perubahan yang diusung oleh mahsiswa sekarang. Mereka melihat siapa yang
mengeluarkan kebijakan (yang melahirkan keadaan seperti sekarang) bukan mengapa
kebijakan itu lahir atau atas dasar apa kebijakan itu diambil. Kalau lah
mahasiswa mengetahui bahwa setiap kebijakan yang diambil, pasti merujuk system
yang dipakai, kiranyaarah perubahan yang mahasiswa lakaukan bukan sekedar
mengganti rezim saja. Namun juga mengganti Patokan
atau sumber dari setiap kebujakan.
Tentunya
mahasiswa yang menginginkan perubahan mereka adalah mahasiswa yang memilki Idealisme tinggi yang membuat mahasiswa kritis dengan fakta yang ada
yang menyebabkan reaksi yang sanagt cepat untuk bertindak. Mahasiswa yang
berideologi sosialisne akan melakukan perubahan bagaimana caranya supaya
keadaan masyarakat yang jomplang menjadi sama rata. Mahasiswa yang berideologi
islam akan mengusung perubahan bagaimana caranya sistem islam yang berasal dari
sang pencipta diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang akhirnya akan
menciptakan kesejahteraan seperti yang telah dirasakan masyarakat ketika daulah
khilafah tegak. Tidak kalah semangatnya mahasiswa yang berideologi kapitalis
berjuang untuk mempertahankan aturan-aturan yang dibuat manusia untuk
diterapkan dalam masyarakat baik dalam bentuk demokrasi atau yang lainnya,
sehingga terwujud masyarakat sesuai dengan teori-teori yang ada yang sampai
sekarang belum pernah terwujud. Hanya tiga karakter diatas yang dimiliki
mahasiswa saat ini. Namun kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang tidak
menyadari ideologi apa yang mereka emban dan mereka jadikan pedoman semanagtnya
dalam perubahan.
Maka
dari itu sanagt penting bagi mahasiswa untuk memahami hakikat ideologi yang dipakai. Penting juga memahami
macam-macam ideologi yang ada di dunia ini. Hal tersebut berguna untuk
menggiring perubahan yang diusung mahasiswa lebih terarah. Bagaimana ideologi
kapitalis, sosialis dan Islam di terapkan di berbagai negara juga pengaruh terhadap
negara yanng menerapkan ideologi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar