Gambaran Diri di Masa Depan
Oleh : Nining Yuningsih
(CGP Angkatan 6)
Dalam tiga tahun ke depan, tentunya saya berharap sudah lulus menjadi guru penggerak Angkatan 6. dengan proses selama 6 bulan masa Pendidikan, tentunya banyak hal yang saya dapatkan dan akan saya terapkan dalam keseharian saya sebagai guru. Diantaranya adalah dapat menerapkan nilai-nilai guru penggerak yakni (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, serta (5) inovatif.
1.
Berpihak
Pada Murid
Nilai
ini mensyaratkan Guru Penggerak untuk selalu bergerak dengan mengutamakan
kepentingan murid. Pada tiga tahun kedepan saya memiliki banyak pilihan untuk
membuat pembelajaran yang berpihak pada murid. Saat ini saya sedang
mengembangkan (melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) tentang
Pembelajaran yang efektif. Diharapkan mini penelitian ini dapat berhasil dan
dapat diterapkan secara berkelanjutan.
Tiga
tahun ke depan saya dapat menciptakan Pembelajaran yang membuat peserta didik
merasa senang di kelas, memahami materi dengan mudah, mampu menerapkan dalam
kehidupan. Menghargai tanpa rasa iri antar teman. Mengerjakan tugas guru dengan
rasa senang, menghargai dan menghormati guru, bukan rasa takut.
Pengemasan
pembelajaran melalui teknologi yang dibuat atau di system kan oleh pihak
sekolah melalui program kurikulum atau sarana dan prasarana seperti pembelajaran
menggunakan infokus guna memberikan realitas, simulasi hingga demontrasi di
kelas. Dengan sumber beajar yang kaya, peserta didik diajak melihat luasnya
ilmu yang sedang mereka pelajari hingga mereka sadar akan pentingnya dan
manfaat yang akan mereka dapatkan dari proses pembelajaran.
Pembuatan
bahan ajar yang dapat dijangkau oleh peserta didik berupa pengemasan bahan ajar
dalam gadget. Saya juga dapat meningkatkan keterampilan melalui pembelajaran
berbasis praktek. Memilih materi yang sesuai dengan kebutuhan keterampilan
peserta didik dan menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Selain itu,
menciptakan kolaborasi antar teman melalui pembelajaran berbasis kelompok.
Meningkatkan interaksi sosial dan Kerjasama antar teman.
2.
Mandiri
Nilai
Mandiri ini, secara sederhana menggambarkan semangat Guru Penggerak untuk terus
belajar sepanjang hayat. keelokan
dan ketepatan” kualitas kinerja dan hasil kerja mereka menjadi tantangan bagi saya untuk tetap
menjadi diri sendiri yang sekarang. Tetap mengikuti pelatihan yang dapat
terjangkau dan dapat dijangkau.
Dalam era digital, pendidikan atau pelatihan menjadi
sangat mudah. Meski tidak se efektif face to face, namun cukup membantu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Beberapa saya mengikuti baik
yang nasional maupun internasional. Ada yang gagal seleksi, ada yang lolos,
hingga menjadi peserta dengan essay terbaik.
Dalam 3 tahun ke depan, saya mengikuti pelatihan yang
berkaitan dengan pendidikan seperti guru penggerak dan pendidikan profesi guru.
Saya aktif dalam pelatihan yang diselenggaran oleh BMTI atau oleh P4TK. Dan
saya sangat menantikan untuk pelatihan dengan skala nasional dan diikuti secara
offline.
3.
Reflektif
Dengan
mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak memanfaatkan pengalaman-pengalaman
sebagai pembelajaran untuk menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap
pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu.
Terbiasa dengan pembuatan to do list, gratitude journal, menjadi kebiasaan
menjadi diri yang reflektif dalm membentuk saya hingga seperti sekarang. Tentunya
bantuan keluarga dan teman-teman juga.
Fokus
pada pelatihan tentang fisika dan hal-hal favorit sudah cukup sampai saat ini. Saya
merasa senang dan bahagia ketika mendapatkan ilmu dan teman baru. Selain itu,
saya merasa percaya diri dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan baru
yang saya dapatkan. Saya mendapatkan pengalaman yang bisa saya bagi kepada
peserta didik, ilmu baru yang dapat saya terapkan dalam proses pembelajaran. Sampai
tiga tahun kedepan saya harus banyak menambah pengalaman dari sisi pendidikan. Banyak
membaca artikel, paper dan jurnal mengenai pendidikan menjadi tanangan bagi saya
untuk meningkatkan kualitas pengetahuan saya mengenai proses pembelajaran yang
akan saya kembangkan.
4.
Kolaboratif
Nilai Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun daya sanding. Guru Penggerak diharapkan mampu mengomunikasikan kepada semua pihak mengenai pentingnya keberpihakan pada murid. Saya membagi aktivitas kolaboratif dalam dua bagian yakni kolaboraif Bersama guru, peserta didik dan orang tua atau wali.
Aktivitas
dalam kolaboratif Bersama guru, saya melaksanakan koordinasi Bersama
rekan-rekan guru dalam menganalisis kondisi peserta didik di kelas. Baik dari
sisi pembelajaran maupun dari sikap peserta didik. Berkolaborasi dalam
mengembangkan pembelajaran di kelas Bersama guru mapel yang sama namun mengajar
di berbeda kelas, seperti halnya berdiskusi mengenai metode yang cocok dalam
suatu materi atau capaian pembelajaran tertentu. Selain itu, saya berkolaborasi
dengan pohak manajemen sekolah bagain kurikulum dengan cara memberikan masukan
dalam proses pembelajran dan penilaian, baik penilaiann normative maupun
sumatif.
Aktivitas
dalam kolaboratif bersama peserta didik, saya melibatkan peserta didik dalam
mengembangkan pembelajaran di kelas. Peserta didik mengisi kuisioner tanpa nama
untuk ikut mengevaluasi pemebelajaran. Pertanyaannya meliputi media
pembelajaran yang paling di sukai dan mudah di mengerti, metode pembelajaran
yang paling efektif untuk menyampaikan materi hingga tempat atau lokasi
pembelajaran yang membuat peserta didik nyaman melakukan pembelajaran. Selain itu,
saya membuat kelompok belajar guna
meningkatkan kolaborasi antar teman diantara peserta didik. Mengubah anggota
kelompok secara berkala dan saya melakukan diskusi dengan beberapa enggota
kelompok untuk menyelidiki hal-hal yang menajdi kendala atau masalah dalam diri
peserta didik baik masalah secara individu maupun secara kelompok.
Aktivitas
dalam kolaboratif bersama orang tua/wali, saya melakukan koordinasi melalui
media onilne maupun offline. Mengkomunikasikan hal-hal yang terjadi pada
peserta didik berkala seperti laporan kehadiran tiap akhir pekan atau langsung
menghubungi orang tua/wali jika ada peserta didik yang tidak masuk sekolah. Selain
itu, memanggil orang tua/wali jika terdapat peserta didik melakukan hal unik
baik positif maupun negatif. Berdiskusi mencari akar permasalahan dan solusi
terbaik untuk dilakukan ke depannya. Saya juga ikut berkontribusi dalam
sosialisasi program sekolah seperti presentasi kepada orang tua/wali dalam Uji Kompetensi
Keahlian (UKK).
5.
Inovatif
Makna
dari nilai Inovatif adalah seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan
gagasan segar dan tepat guna. Guru Penggerak yang mempunyai nilai inovatif juga
pantang menyerah (daya lenting) serta jeli melihat peluang/potensi yang ada di
sekitarnya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran murid.
Dunia
yang serba digital memiliki dua sisi yakni positif dan negatif. Sebagai seorang
guru, saya bertanggung jawab memenuhi ruang penggunaan gadget untuk hal-ha yang
positif. Saat ini saya dan tim sedang mengembangkan aplikasi untuk penilaian
peserta didik baik penilaian normatif atau sumatif. Selama ini ujian berbasis android
sudah di langsungkan. Ke depan, ujian bukan hanya berbasis android dari sisi
pelaksanaan, namun dengan ujian berbasis Internet of Things (IoT), mampu menngkatkan kedisiplinan dan motivasi
yang tinggi dalam memahami materi.
Selain
itu, agenda guru bukan hanya di isi oleh guru mata pelajaran. Namun, peserta
didik ikut mengisi melalui apliaksi di handpohe (HP). Mereka dapat mengisi dan
memberi komentar mengenai proses pembelajaran. Data yang diinput peserta didik
akan terekap dalam sebuah data utuh. Hal ini diharapkan mampu memberikan data
atau gambaran untuk pihak manajemen sekolah yang terkait (kurikulum dan kepala
sekolah contohnya) untuk memberikan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran di kelas.
Selain
itu, dalam proses pembelajaran, saya menemukan ide atau aplikasi media
pembelajaran yang terbaru. Saya mulai terbiasa dengan membaca junal ilmiah
internasional sehingga proses pembelajran bukan hanya mengikuti perkembangan
teknologi, namun juga mengikuti perkembangan model atau metode yang sedang
berkembang di dunia. Seperti STEM atau STEAM atau yang lainnya yang sedanag
berkemabng. Saya muali berdiskusi bersama teman-teman yang sedang meuntut ilmu
di belahan dunia lain untuk berkolaborasi dalam mengembangkan suatu metode yang
sedang berkemabng dan cocok di terapkan dalam pendidikan Indonesia umumnya dan
pendidikan di unit saya bekerja khsusunya.