POLIMER
(Part II)
a) Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
I.
Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan
unit ulang berikatan satu sama lainnya: membentuk rantai polimer yang panjang.
II.
Polimer
bercabang
adalah polimer yang terbentuk jika
beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
III. Polimer berikatan silang
(Cross-linking)
adalah polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya.
Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung
silang tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.
b) Berdasarkan Apilkasinya
I.
Polimer
komersial
adalah polimer yang disintesis
dengan harga murah dan diproduksi secara besar-besaran.
Contoh : polietilena, polipropilena,
pilivinil klorida dan polistirena.
II. Polimer teknik
adalah polimer yang mempunyai sifat
unggul tetapi harganya mahal.
Contoh : poliamida, polikarbonat,
asetal, dan polyester.
c) Polimer dengan tujuan khusus
adalah polimer yang mempunyai sifat
spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh : alat-alat kesehatan seperti
thermometer atau timbangan.
1. Sifat-sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer
sebagai berikut.
a) Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan
bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai
polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak
memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
d) Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer
menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika
ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
e) Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur
memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan
polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih
kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
2. Reaksi-reaksi Polimer
Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah
monomer menjadi polimer. Polimerisasi dibedakan menjadi dua macam sebagai
berikut.
a) Polimerisasi adisi
adalah reaksi pembentukan polimer
dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Polimerisasi adisi dibedakan menjadi
dua sebagai berikut.
I.
Polimerisasi
adisi alami
Polimerisasi adisi alami misalnya
pembentukan karet alam atau poliisoprena. Monomernya berupa isoprene atau
senyawa 2-metil-1,3-butadiena.
II. Polimerisasi adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC,
polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena, dan polietilena.
b) Polimerisasi kondensasi
yaitu reaksi yang terjadi jika dua
atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar
sambil melepaskan molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3,
dan HCl.
Polimerisasi kondensasi dibagi
menjadi dua sebagai berikut.
I.
Polimerisasi
kondensasi alami
Contoh : pembentukan selulosa,
amilum dan protein.
II. Polimerisasi kondensasi sintesis
Contoh : pembentukan nilon, tetoron,
bakelit, dan urea-metanal.
5. Kegunaan Polimer
Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan
Penganggulanginya
Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam
semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan
olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara
itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam
tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat
ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah
di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan
mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui
proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau
lebih senyawa hasil dengan bantuan panas dalam reaktor.