Rabu, 24 Maret 2021

 

KONSEP MOL

 

Di dalam mempelajari ilmu kimia perlu diketahui suatu kuantitas yang berkaitan dengan jumlah atom, molekul, ion, atau elektron dalam suatu cuplikan zat. Menurut satuan Sistem Internasional (SI), satuan dasar dari kuantitas ini disebut mol.

Satu mol menyatakan jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer (atom, molekul, dan ion) yang setara dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop Karbon-12 (C-12). Jumlah besaran elementer tersebut disebut sebagai tetapan Avogadro dan dilambangkan dengan R. Besarnya tetapan Avogadro ditentukan secara eksperimen, dan harga tetapan Avogadro sebesar 6,02 x 1023 partikel.

hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dirumuskan sebagai berikut.


Massa Molar

Massa molar adalah massa 1 mol zat sebanyak Ar unsurnya atau Mr senyawanya yang dinyatakan dalam (gram/mol)

Misalnya:

SO3 memilki nilai (Ar O = 16, S = 32) maka nilai Mr adalah:

Mr S = 32

Mr O = 3 x 16 =48

Maka nilai Mr SO3  = 32 + 48 = 80

Hubungan massa dengan jumlah mol zat dapat dinyatakan sebagai berikut:

Contoh soal :

22 gram gas CO2 dihasilkan dari proses pemecahan bahan bakar minyak sebuah mobil. Tentukan mol gas CO2 yang terbentuk! (Ar C = 12, O = 16)

Langkah menjawab :

1.    Menentukan banyaknya Mr CO2

Mr C = 1 x 12 = 12

Mr O2 = 2 x 16 = 32

Mr CO2 = 12 + 32 = 44

 

2.    Menghitung besar mol yang terbentuk


sedangkan banyaknya/ jumlah partikel yang terkandung adalah :

jumlah partikel = mol x (6,02 x 1023) = 0,5 x 6,02 x 1023 = 3,01 x 1023 partikel

 

 

Tulisan ini diambil dan diolah dari sumber :

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/konsep-mol-kimia-kelas-10/

https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/1223/konsep-mol

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-konsep-dan-rumus-mol-beserta-contoh-soalnya-1v9anteWi4w/full

 

Rabu, 03 Maret 2021

 POLIMER

(Part II)


a)      Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

I.            Polimer linear

adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya: membentuk rantai polimer yang panjang.

II.        Polimer bercabang

adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.

III.     Polimer berikatan silang (Cross-linking)

adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya. Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung silang tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.

 

b)     Berdasarkan Apilkasinya

I.        Polimer komersial

adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan diproduksi secara besar-besaran.

Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida dan polistirena.

II.     Polimer teknik

adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi harganya mahal.

Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan polyester.

 

c)      Polimer dengan tujuan khusus

adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.

Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau timbangan.

 

1.      Sifat-sifat Polimer

Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.

a)      Panjang rata-rata rantai polimer

Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.

 

b)      Gaya antarmolekul

Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.

 

c)      Percabangan

Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.

 

d)      Ikatan silang antar rantai polimer

Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.

 

e)      Sifat kristalinitas rantai polimer

Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.

 

2.      Reaksi-reaksi Polimer

Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer. Polimerisasi dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

a)      Polimerisasi adisi

adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

I.        Polimerisasi adisi alami

Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena. Monomernya berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.

 

II.     Polimerisasi adisi sintesis

Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena, dan polietilena.

 

b)     Polimerisasi kondensasi

yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3, dan HCl.

 

Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.

I.        Polimerisasi kondensasi alami

Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.

 

II.     Polimerisasi kondensasi sintesis

Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.

5.  Kegunaan Polimer

Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan Penganggulanginya

Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil dengan bantuan panas dalam reaktor.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...