Minggu, 20 Maret 2022

 Listrik Dinamis

 

Listrik dinamis Listrik dinamis mempelajari tentang muatan-muatan listrik yang bergerak, yang disebut sebagai arus listrik. Arus listrik adalah aliran elektron-elektron melalui suatu penghantar dari potensial rendah ke potensial tinggi (disebut arus elektron). Perjanjian yang masih berlaku saat ini menetapkan “Arus listrik sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif melalui suatupenghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah”. Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Kuat arus listrik disefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar tiap satuan waktu. Satuan kuat arus listrik dalam SI adalah coulomb/sekon (C/s) atau disebut Ampere (A). Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang melalui suatu rangkaian listrik adalah amperemeter. Amperemeter harus dipasang secara seri dengan komponen listrik yang akan diukur kuat arusnya. Kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar, asal suhu penghantar tersebut tidak berubah. Perbandingan tegangan (V) dengan kuat arus (I) adalah tetap dan disebut hambatan (R).

 

Satuan hambatan dalam SI adalah volt/ampere (V/A) atau disebut ohm (Ω). Tidak semua jenis bahan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Ada bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ada pula bahan yang sangat buruk menghantarkan listrik. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik adalah voltmeter. Voltmeter harus dipasang paralel dengan bagian rangkaian atau komponen listrik yang akan diukur tegangannya. Hambatan atau lampu dapat dirangkai secara seri, paralel, ataupun gabungan antara seri dan paralel. Hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tiap-tiap hambatan. Hambatan-hambatan yang disusun seri berguna untuk memperbesar hambatan serta sebagai pembagi tegangan. Hambatan-hambatan yang disusun paralel berguna untuk memperkecil hambatan serta sebagai pembagi arus. Hukum Kirchhoff pada rangkaian tertutup dapat digunakan bila rangkaian tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel.

 

HUKUM OHM

 Arus listrik sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron bebas). Penentuan arah arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena mula-mula dianggap bahwa adanya arus listrik pada logam itu, disebabkan oleh gerakan muatan positif, sedangkan yang sebenarnya yang bergerak adalah elektron

Di alam ini tidak ada bahan isolator maupun bahan konduktor yang sempurna yaitu suatu bahan yang sama sekali tidak dapat mengantarkan arus listrik, maupun suatu bahan yang tanpa mempunyai hambatan. Mudah tidaknya suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan dalam Hukum Ohm. Hukum ini berasal dari hasil percobaan George Simon Ohm (1787 – 1854)

yang menunjukkan adanya hubungan antara arus, beda potensial dan hambatan: “Kuat arus yang

mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial antar kedau ujung penghantar tersebut dan berbending terbailk dengan hambatannya”. Secara matematis ditulis:

 

Menurut hukum Ohm semakin besar tegangan listrik semakin besar pula arus yang mengali  dalam rangkaian. Perbandingan tegangan listrik dengan kuat arus (I) adalah tetap. Hasil bagi ini dinamakan hambatan listrik atau resistansi. Setiap jenis bahan memiliki hambatan jenis yang berbeda-beda, makin besar hambatan jenis, makin besar pula hambatan listriknya. Dalam kemampuannya menghantarkan arus listrik, jenis bahan digolongkan menjadi konduktor, isolator

dan semikonduktor.

 

Tulisan ini diambil dan diolah dari sumber:

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_11__%28Listrik_Dinamis%29_KD_Fisika.pdf

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA   Oleh : Nining Yuningsih   Pengertian dan Im...